• Senin, 22 Desember 2025

BPBD Balikpapan Ajak Warga Bangun Budaya Siaga Bencana

Photo Author
- Kamis, 27 November 2025 | 09:10 WIB

PROKAL.co, BALIKPAPAN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan menekankan pentingnya membangun budaya siaga bencana di kalangan masyarakat. Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, mengatakan bahwa kesiapsiagaan harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan sekadar tanggapan saat bencana terjadi. “Berbagai insiden seperti kebakaran, orang tenggelam, atau kecelakaan rumah tangga tidak selalu disebabkan oleh faktor alam. Banyak terjadi karena kurangnya kewaspadaan. Unsur bahaya selalu ada, tetapi kita bisa mencegahnya dengan memperhatikan hal-hal yang berpotensi membahayakan,” ujar Usman.

Usman menegaskan bahwa tugas BPBD bukan hanya merespons bencana, tetapi juga memastikan masyarakat memahami cara mengurangi risiko langsung di lingkungan masing-masing. Ia menekankan bahwa banyak kejadian dapat dicegah apabila warga membiasakan perilaku aman dan peduli terhadap kondisi sekitar. “Meskipun personel BPBD bekerja setiap hari untuk memantau potensi bencana, keberhasilan penanggulangan tetap bergantung pada keterlibatan masyarakat. Kesiapsiagaan itu pekerjaan sehari-hari bagi kami, tetapi masyarakat pun harus berhati-hati dalam aktivitas harian,” jelasnya.

Ia mencontohkan sejumlah insiden kebakaran yang terjadi akibat kelalaian, seperti lupa mematikan kompor, korsleting listrik, atau menumpuk barang mudah terbakar di area sempit. Begitu pula kasus orang tenggelam yang biasanya terjadi karena warga mengabaikan batas aman di pantai maupun sungai.

Untuk mengurangi risiko kejadian serupa, BPBD memperluas program edukasi kebencanaan ke sekolah, permukiman padat, hingga kelompok masyarakat. Bentuk sosialisasi mencakup simulasi evakuasi, pemahaman titik aman, hingga pelatihan cara memadamkan api awal.

Usman menekankan pentingnya kepekaan terhadap tanda-tanda awal bahaya, seperti kabel listrik yang mengeluarkan percikan, bau gas bocor, atau perubahan arus air di sungai dan pantai. Respons cepat masyarakat dapat mencegah insiden kecil berkembang menjadi bencana besar. “Keselamatan itu berawal dari rumah. Kalau semua pihak, mulai dari pemerintah, komunitas, hingga keluarga, bergerak bersama, risiko bencana bisa ditekan,” ujar Usman. 

Ia berharap, dengan meningkatnya edukasi dan kewaspadaan masyarakat seiring perubahan cuaca, pertumbuhan kota, dan mobilitas penduduk yang tinggi, Balikpapan dapat menjadi kota yang lebih tangguh menghadapi potensi bencana.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X