BALIKPAPAN — Untuk mencegah risiko kebakaran yang semakin tinggi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan gencar menggelar sosialisasi dan penyuluhan langsung kepada masyarakat, khususnya di wilayah permukiman yang rawan. Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, menekankan pentingnya membangun budaya siaga kebakaran sejak dini di lingkungan warga.
“Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Dengan kesadaran sejak awal, risiko kebakaran bisa ditekan sebelum terjadi kerugian,” ujar Usman.
Kegiatan ini dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPBD, yang menyasar lokasi-lokasi dengan tingkat kerawanan tinggi. BPBD menggunakan pengeras suara untuk menyampaikan pesan keselamatan secara langsung kepada warga, sehingga informasi dapat diterima secara luas dan jelas.
Selain imbauan, warga diberikan panduan praktis untuk mengurangi risiko kebakaran. Beberapa langkah sederhana yang diingatkan antara lain rutin memeriksa kondisi kompor dan peralatan listrik, tidak membakar sampah sembarangan, serta mengawasi anak-anak agar tidak bermain dengan api. Menurut Usman, tindakan sederhana ini sangat efektif mencegah kebakaran yang bisa bereskalasi cepat.
“Kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Setiap warga memiliki peran penting. Dengan keterlibatan aktif masyarakat, langkah mitigasi bisa lebih efektif,” tambahnya.
Usman menekankan bahwa kesadaran kolektif adalah kunci utama keberhasilan program ini. Dengan partisipasi warga, angka kebakaran dapat ditekan, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh terhadap ancaman api.
Melalui sosialisasi yang berkelanjutan, BPBD berharap tidak hanya menurunkan potensi kebakaran, tetapi juga menumbuhkan budaya aman dan peduli keselamatan di seluruh lapisan masyarakat. Program ini menjadi strategi penting, terutama untuk permukiman padat dengan akses jalan sempit, yang membutuhkan kesiapsiagaan ekstra agar risiko bencana dapat diminimalkan.