SAMARINDA – Di bawah visi "Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas", Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melakukan lompatan besar dalam pembangunan infrastruktur. Gubernur Rudy Mas’ud (Harum) bersama Wakil Gubernur Seno Aji menargetkan seluruh ruas jalan provinsi sepanjang 938,85 km akan berada dalam kondisi mantap secara total (100%) pada tahun 2029.
Berdasarkan data tahun 2024, kondisi jalan mantap di Kaltim baru mencapai 82,21 persen (771,84 km), sementara sisanya sepanjang 167,01 km masih dikategorikan tidak mantap.
Sebagai langkah awal yang konkret, pada tahun anggaran 2025, Pemprov Kaltim melalui Dinas PUPR Bidang Bina Marga telah mengalokasikan dana fantastis sebesar Rp2.084.144.129.121 (Rp2 Triliun lebih) untuk kegiatan fisik.
Gubernur Rudy Mas'ud menegaskan bahwa konektivitas adalah kunci pembangunan yang berkeadilan."Sulit mewujudkan pembangunan inklusif jika jalan kita masih banyak yang rusak. Konektivitas yang baik akan menekan harga kebutuhan pokok dan memacu kemajuan di daerah perbatasan serta pedalaman," tegas Gubernur Harum saat meninjau lapangan.
5 Proyek Strategis 2025-2029
Dalam RPJMD 2025-2029, pemerintah telah menetapkan lima proyek mercusuar untuk mempercepat mobilitas antarwilayah:
Akses Mahulu: Pembangunan jalan Tering – Ujoh Bilang (Kubar - Mahulu).
Lintas Provinsi: Pembangunan jalan Long Bagun Seberang – Long Boh (Kaltim - Kaltara).
Kutai Timur: Jalan akses Jembatan Sei Nibung – Simpang 46.
Estetika Kota: Waterfront dan Riverside Road (Selili – Jembatan Mahkota 2 Samarinda).
Penyangga IKN: Jalan poros Sotek – Bongan (PPU - Kubar).
Rincian Pembangunan 2025: Dari Jalan Hingga Fender Jembatan
Selain pembangunan jalan baru di wilayah perbatasan seperti Long Bagun - Long Pahangai, anggaran Rp2 triliun tersebut juga mencakup:
Pembangunan Turap & Talud: Difokuskan pada ruas rawan longsor seperti Simpang 4 Kaliorang – Batas Berau, Talisayan – Tanjung Redeb, hingga ruas Jembatan Dondang.
Rekonstruksi & Perbaikan: Penanganan jalan rusak di dalam kota (Jalan Kadrie Oening, Teuku Umar, DI Pandjaitan II Samarinda) hingga jalan penghubung antar-kabupaten.