kalimantan-timur

Soal Ancaman Defisit Guru di Berau, Bakal Diadukan ke Kemenpan-RB

Rabu, 25 Oktober 2023 | 20:51 WIB
DIPERJUANGKAN: Wakil Ketua X DPR RI yang membidangi pendidikan, Hetifah Sjaifudian akan memperjuangkan ancaman defisit guru di Kabupaten Berau ke Kemenpan-RB.

TANJUNG REDEB - Wakil Ketua X DPR RI, Daerah Pemilihan Kalimantan Timur dari Fraksi Partai Golongan Karya, Hetifah Sjaifudian, menegaskan dirinya akan memperjuangkan penambahan guru untuk Berau, menyusul adanya ancaman defisit guru yang pada 2024 mendatang.

Hal ini ditegaskannya akan menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikannya. Diakuinya juga, dirinya banyak menerima laporan terkait beberapa guru yang akan memasuki masa pensiunnya dalam waktu dekat. Apalagi Berau juga terancam defisit guru di 2024 mendatang. Sebanyak 160 guru di tingkat SD dan SMP diketahui akan pensiun dan sebagian meninggal dunia.

“Itulah salah satu hal yang jadi perhatian, saya terima info banyak guru pensiun,” terangnya saat bertandang ke Berau belum lama ini.

Dirinya menjelaskan, kondisi ini berkaitan dengan Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Sebab, penyelesaiannya bisa dilakukan dengan pembukaan formasi penerimaan ASN untuk guru.

Meski demikian, dirinya akan turut memperjuangkan karena ini berkesinambungan dengan dunia pendidikan.

“Nanti saya langsung sampaikan juga Kemenpan-RB, karena kan ini keputusan mengangkat PNS bukan di Mendikbud tapi di Kemnpan-RB,” tegasnya.

Sehingga dirinya mendorong jajaran pelaksana Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di setiap daerah, termasuk Berau untuk mengajukan kemungkinan kekurangan guru di wilayahnya. “Nanti usulnya data dari dinas dikumpulkan. Defisit guru berapa, dimana saja, dan lokasinya dimana,” terangnya.

Ketika seluruh data sudah dihimpun, daftar kekurangan bisa dikelola dan bisa diajukan ke Kemenpan-RB. Setelahnya bisa diajukan dan dibuka formasi pada pembukaan seleksi CASN di kemudian hari.

“Nanti Kemenpan-RB yang buka formasinya. Tapi kalau misalnya data dari sini (Berau, red) tidak akurat sulit nanti,” paparnya.

Lebih rinci, dirinya meminta OPD memetakan guruguru yang kurang. Baik per wilayah, per sekolah, hingga per mata pelajaran. Sehingga ketika mengajukan bisa spesifik dan terarah. “Maksudnya kalau pun bisa, dinas saya minta data GTK berapa, yang mau pensiun berapa, guru apa saja pelajarannya. Spesifik,” tuturnya.

Sebelumnya, Sekertaris Dinas Pendidikan Berau, Ambo Sakka, menuturkan bahwa dunia pendidikan di Berau akan kekurangan 60 tenaga pengajar atau guru pada tahun ini. Bahkan di 2024 mendatang diprediksi akan ada 100 guru yang pensiun. Sehingga pada 2024 mendatang sebanyak 160 guru akan memasuki masa purna tugasnya.

“Tahun ini akan menghadapi kekurangan guru sebanyak 60 orang yang pensiun atau ada yang meninggal dunia,” jelas Ambo Sakka.

Seluruh guru yang akan pensiun itu dikatakan Ambo merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pihaknya juga terus berupaya mencari solusi untuk menangani ancaman kekurangan guru yang akan datang.

Meski belakangan banyak dilakukan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPK) hal tersebut nyatanya tidak menambah jumlah tenaga pendidik. Sebab dikatakan Ambo, hal itu hanya perubahan status dari Pegawai Tidak Tetap (PTT) menjadi PPPK.

Halaman:

Tags

Terkini