Komando Daerah Militer (Kodam) VI Mulawarman mengerahkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan personelnya dalam upaya mendukung distribusi logistik Pemilu serentak 2024 di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dan memiliki keterbatasan akses transportasi.
Baca Juga: Ini Katanya Solusi Jangka Panjang Selesaikan Masalah Banjir Bontang
Langkah ini diambil sebagai langkah untuk mewujudkan pemilu yang damai dengan mengantisipasi potensi keterlambatan logistik akibat kondisi medan sulit dan birokrasi distribusi logistik yang rumit dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dengan luas wilayah lebih dari 127 ribu kilometer persegi, Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki sejumlah wilayah di pedalaman dan dekat perbatasan dengan Malaysia, yang sulit diakses menggunakan sarana transportasi konvensional. Sebagai contoh, Kecamatan Long Apari di Mahakam Ulu hanya dapat dijangkau melalui jalur perairan, memakan waktu hingga dua hari perjalanan dari Balikpapan atau Samarinda.
Baca Juga: Gaji TNI-Polri dan Pensiunan Naik
Kapendam VI Mulawarman, Kolonel Kavaleri Kristiyanto, menjelaskan, dengan menggunakan helikopter adalah cara paling efektif dan cepat untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil. “Kodam VI Mulawarman mengerahkan alutsista berupa 1 unit Heli Bell 412 sebagai Konjerat di Berau, 4 unit Ran Anoa, 10 unit Ran Komodo, 2 unit Ransus Jihandak, 12 unit Ran Ambulance, 3 unit Ran Kawal, 25 unit Randis, 33 unit Truck, 168 unit SPM Babinsa, 1 unit Detector Radiasi, dan Alkap PHH,” sebutnya.
Selain menyiapkan alutsista, pihaknya juga siap mengamankan Pemilu 2024 dengan menggelar kekuatan di tiga Korem, yaitu Korem 091 Aji Surya Natakesuma di Samarinda, Korem 092 Maharajalila di Tanjung Selor, dan Korem 101 Antasari di Banjarmasin. Kekuatan ini melibatkan 25 Kodim, 192 Koramil, 6 Satpur, 6 Satbanpur, 15 Satbanmin, 1 Deninteldam, 3 Tim Intel Korem, dan 25 unit Intel Kodim, termasuk BKO Heli Penerbad.
Baca Juga: TNI AL Amankan Tiga Truk Pakaian Lelong, Barang Bukti dan Sopir Diserahkan ke Bea Cukai
“Pada apel gelar kesiapan personel pengamanan dan alutsista, sekitar 6.000 personel Kodam VI Mulawarman dilibatkan mulai dari tingkat Kodam hingga tingkat Kodim. Langkah-langkah ini mencakup penyusunan SOP untuk perbantuan TNI kepada Polri dalam penanganan unjuk rasa dan kemungkinan bentrok antar pendukung Paslon, pelatihan Penanganan Huru hara (PHH), dan penyiagaan minimal 1 Satuan Setingkat Peleton (SST) PHH di setiap satuan jajaran Kodam,” terangnya.
Krisyanto juga menekankan pentingnya kerjasama dengan Pemprov Kaltim dan Kabupaten/kota, stakeholder, serta penyelenggara Pemilu untuk melaksanakan penandatanganan deklarasi Pemilu damai. “Sosialisasi tentang pedoman Netralitas TNI terus ditekankan kepada seluruh satuan jajaran, dan buku saku netralitas TNI telah didistribusikan kepada Prajurit dan PNS sebagai panduan dalam pelaksanaan tugas Pemilu Serentak 2024,” ujarnya. (*/day/han)