Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan melalui Bidang Perlindungan Anak (PA) memiliki sejumlah program di tahun 2024, untuk memperkuat strategi perlindungan anak dan perempuan.
Pertama, penguatan peran Perlindungan Perempuan dan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PPATBM). Kegiatan ini sudah berjalan dari tahun lalu, dalam bentuk bimtek, sosialisasi, pendampingan maupun memfasilitasi anak-anak dengan hal-hal khusus yang ingin pengembangan potensi diri, serta adanya kegiatan forum anak.
"Yang perlu dipahami bahwa anak-anak yang dimaksud masih berumur di bawah 18 tahun," kata Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Anak DP3AKB Balikpapan, Umar Adi, Senin (5/2).
Baca Juga: Atasi Macet, Pemkot Balikpapan Mau Buka Akses Jalan Baru dari Balikpapan Timur Menuju Utara
Selain itu, kegiatan terkait dengan UPTD PPA maupun Balikpapan kota layak anak. Sebelumnya Balikpapan mendapatkan julukan sebagai kota layak anak kategori pertama. “Harapannya di tahun 2024 dan tahun depan masih bisa mempertahankan dengan kategori minimal utama,” harapnya.
Di samping melaksanakan sosialisasi penguatan bersama para psikolog maupun konselor hukum, pihaknya juga akan turun ke masyarakat maupun sekolah. Hal tersebut untuk mengedukasi, bagaimana setiap anak maupun orang tua mengetahui mengenai perlindungan anak.
“Bagi siapapun anak-anak yang memiliki masalah baik secara psikologis maupun mendapatkan perlakuan yang tidak baik, bisa konseling ke DP3AKB atau bisa pendampingan apabila mengalami kasus,” terangnya.
Menurut Umar, ketika kasus tersebut sudah masuk dalam laporan, maka pihaknya akan melakukan fasilitas pendampingan assessment hingga memfasilitasi sampai Aparat Penegak Hukum (APH) untuk ditindaklanjuti.
Sementara secara umum, target Bidang PA adalah tersosialisasikan dengan baik, bahwa ada sebuah sistem perlindungan anak di Kota Balikpapan. Bahkan masyarakat juga bisa mengakses langsung melalui website Simapan.Balikpapan.go.id.
“Pola-pola itulah yang lagi siapkan pemantapan di bidang perlindungan anak dari tahun 2023 ke 2024,” ucapnya.
(FREDY JANU/KPFM)