kalimantan-timur

Truk “Koridor” Kembali Berulah di Kubar, Warga Tagih Janji Perbaiki Jalan Rusak 

Indra Zakaria
Senin, 8 April 2024 | 19:25 WIB
LAKALANTAS: Insiden truk angkutan batu bara terbalik di Rejo Basuki, Kecamatan Barong Tongkok, Kubar kembali disorot.

 

 

Aktivitas angkutan batu bara di Kubar kembali disorot usai banyaknya insiden kecelakaan yang membuat warga jadi korban. Selain membahayakan warga, angkutan batu bara itu menjadi pemicu kerusakan jalan.

 

SENDAWAR - Warga Mencimai, Kecamatan Barong Tongkok, Sarnelius Hanyeq mengungkapkan, warga menyoroti insiden kecelakaan yang melibatkan mobil Xenia milik warga di RT 04, Kampung Rejo Basuki, pada Jumat (5/4) malam.

Dari kejadian itu, mobil Xenia mengalami ringsek pada bagian samping dan truk tersebut terbalik menumpahkan batu bara di pinggir jalan, sebelum diangkut lagi oleh truk lain.

Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, Hanyeq berharap sopir truk koridor (istilah angkutan batu bara) memerhatikan pengguna jalan lain. Pemerintah dan aparat penegak hukum diharapkan melakukan penertiban.

Baca Juga: Alamak..!! Dishub Samarinda Melemah ke Jukir, Restui Mengatur Parkir di Area Terlarang

Sebab, jalan-jalan dalam Kota Sendawar banyak mengalami kerusakan yang diduga akibat dilintasi truk dengan tonase melebihi kapasitas jalan. “Dinas perhubungan harus turun lapangan lakukan pengawasan,” katanya.

Di sisi lain, Hanyeq juga menagih janji dari Lembaga Adat Besar (LAB) Kubar yang mewajibkan pengusaha angkutan batu bara dan kelapa sawit untuk memperbaiki jalan rusak. Terutama di jalur yang kerap dilintasi truk batu bara maupun minyak kelapa sawit atau CPO. Seperti jalur Simpang Raya Kecamatan Barong Tongkok menuju Kecamatan Sekolaq Darat dan Melak.

“Kemarin pengusaha koridor berjanji untuk perbaikan jalan, kami juga berharap bukan hanya truk batu bara, tetapi CPO juga atau truk yang mengangkut buah sawit untuk memperbaiki jalan rusak,” ujar Hanyeq.

Sebelumnya, lembaga adat besar kabupaten mewajibkan pengusaha angkutan batu bara untuk ikut memperbaiki jalan rusak. Keputusan itu diambil dalam rapat koordinasi dengan pengusaha angkutan batu bara 13 Maret lalu.

Namun, sejauh ini hanya satu kali dilakukan perbaikan jalan di daerah Sekolaq Darat. “Perbaikan jalan ini kita minta dari pengusaha koridor, bukan dari teman-teman supir truk,” kata anggota LAB Kubar, Eko Cahyanto.

Sementara itu, Kepala Adat Besar Kubar Manar Dimansyah Gamas turut melarang truk koridor dari luar daerah beroperasi di Kubar. Kemudian jam operasional juga dibatasi hanya malam hari.

Manar mengaku keputusan itu sebagai antisipasi atas kemarahan warga yang melihat pemerintah dan aparat terkesan tutup mata dengan kondisi yang terjadi.

Halaman:

Tags

Terkini