kalimantan-timur

Politik Harus Asyik  

Rabu, 4 September 2024 | 10:44 WIB
Faroq Zamzami

Dinamis, ya kata ini paling pas dan paling halus untuk menggambarkan dinamika politik yang bahkan terlihat atau terkesan sangat ngeri sekalipun.  

Di Kutai Barat (Kubar) tak kalah menarik. Bisa jadi yang paling menarik karena tak biasa. Terkesan unik. Pilkada di kabupaten ini diikuti kandidat yang masih saudara kandung.

Ada tiga bakal pasangan calon yang mendaftar di KPU Kubar. Yakni, Sahadi dan Alexander Edmond, Frederick Edwin dan Nanang Adriani, serta Achmad Syaiful dan Jainuddin.

Bakal calon bupati Frederick Edwin merupakan adik dari calon wakil bupati Alexander Edmond. Keduanya adalah putra mantan bupati Kubar dua periode, Ismael Thomas.

Kedua saudara ini menjadi peserta Pilkada Kubar tentu dengan perahu yang berbeda. Putra bungsu Ismael Thomas, Frederick Edwin dan pasangannya didukung 11 partai dengan total 17 kursi.

Yaitu PDIP, Gerindra, Nasdem, Demokrat, PKB, PKS, dan PAN. Juga didukung parpol non-kursi di DPRD Kubar, PBB, Gelora, PSI, dan PPP.

Sang kakak, Alexander Edmond, maju sebagai bakal calon wakil bupati mendampingi Sahadi dengan dukungan tiga parpol. Hanura dan Perindo dengan total tiga kursi. Serta parpol non-kursi, PKN.

Mengutip pemberitaan di media, Frederick Edwin menyatakan tidak mempersoalkan rivalitas dalam hubungan adik kakak.

Baca Juga: Pilkada Kutai Barat, Kakak dan Adik Bersaing

"Ini bukan memilih Edwin atau Edmond tapi Ini memilih pemimpin Kubar," katanya, Sabtu (31/8/2024). Ia mengatakan bahwa semua orang layak maju di kontestasi politik Kubar, tidak terkecuali kakak kandungnya.

Sedangkan Alexander Edmond, saat ditemui terpisah mengaku tidak masalah jika harus berhadapang dengan sang adik.

"Kami sebagai warga negara yang punya hak memilih dan hak dipilih. Sehingga tidak masalah jika mencalonkan diri," ungkapnya.

Hampir di semua daerah dinamika politik akan menampilkan warna-warni yang berbeda-beda. Dan itu menjadikan publik semakin hari semakin paham tentang kondisi politik.

Publik yang paham dan dewasa dalam berpolitik tentu akan memberikan dampak positif dalam tiap perhelatan pesta demokrasi. Karena masyarakatnya dewasa, tentu akan merespons tiap sesuatu dengan cara-cara yang dewasa.

Jadi di mana lagi yang menarik? Kalau masih ada dan ramai lanjut part dua. Aih, macam pembuat konten di media sosial saja.

Halaman:

Tags

Terkini