kalimantan-timur

Keracunan Massal Akibat Nasi Kotak di Sebulu Disebabkan Adanya Bakteri Salmonella di Makanan

Selasa, 8 Oktober 2024 | 21:00 WIB
KERACUNAN: UPT Puskesmas Sebulu I di Desa Sebulu Ulu, Kukar. (ISTIMEWA)

PROKAL.CO, TENGGARONG – Tiga pekan sudah berlalu sejak terjadinya keracunan massal yang menimpa 255 warga Desa Sebulu Ulu, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Dari kejadian itu, balita, remaja, orang dewasa hingga lansia terdampak secara kesehatan, ekonomi dan sosial. Mereka keracunan akibat nasi kotak yang disajikan dalam kegiatan Maulid Rasulullah Muhammad SAW tanggal 14 September lalu.

Baca Juga: Korban Keracunan Massal di Sebulu Bermediasi dengan Muspicam, Minta Kompensasi dan Lanjut Jalur Hukum

Dari hasil laboratorium UPTD Laboratorium Kesehatan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yang disampaikan melalui Kepala UPT Puskesmas Sebulu I Abdullah Ramli, ratusan nasi kotak saat itu positif terkontaminasi bakteri salmonella.

Yang dapat menyebabkan gejala berupa mual, muntah, diare, sakit perut, pusing, lemas, nyeri di bagian tengah-atas perut (dyspepsia).

“Hasil laboratorium ini sudah keluar sejak tanggal 2 Oktober, dan dipastikan penyebab keracunan ini merupakan bakteri salmonella yang berasal dari telur bumbu merah di nasi kotakan,” ungkap Ramli, Selasa (8/10).

Baca Juga: Usai Mediasi Warga Bersama Muspicam, Polsek Sebulu Siap Melayani Laporan Resmi Korban Keracunan Massal

Diketahui, bakteri salmonella ini biasa ditemukan pada makanan mentah atau tidak dimasak dengan sempurna, terutama telur, daging ayam, dan produk susu.

Dan dalam kasus keracunan massal ini, berasal dari telur bumbu merah yang disajikan pihak penyedia makanan. Pun hasil laboratorium ini telah diserahkan ke pihak kepolisian.

Ramli turut memastikan, bahwa pihaknya terakhir menerima pemeriksaan warga sejak dua pekan yang lalu.

Dari kejadian ini, terdapat 255 jiwa yang mendapat perawatan intensif dari puskesmas hingga dibawa ke rumah sakit. Selama tiga hari dan 24 jam sejak awal kejadian, puskesmas terus melayani korban.

Bahkan, dua lansia yang memiliki riwayat penyakit meninggal dunia usia terdampak keracunan massal ini. Ramli juga memastikan, pihaknya melayani warga dengan memberikan perawatan intensif, hingga antibiotik.

Baca Juga: Akibat Komplikasi Penyakit, Dua Korban Keracunan Massal di Kukar Meninggal

Sampai sekarang sudah tidak ada lagi warga yang datang ke puskesmas untuk memeriksakan dampak dari keracunan massal ini.

Halaman:

Tags

Terkini