kalimantan-timur

Indahyani, Pekerja Perempuan di Perkebunan Sawit yang Patahkan Isu Tak Ramah Gender

Faroq Zamzami
Jumat, 7 Februari 2025 | 11:42 WIB
SETARA: Indahyani (dua kanan) mandor rawat di PT STN. (ISTIMEWA)

PROKAL.CO-Indahyani, seorang gadis muda yang meyakini semua orang berhak mendapatkan kesempatan yang sama, baik laki-laki maupun perempuan.

Konon, mandor adalah posisi yang pada umumnya menjadi wilayah pekerjaan kaum lelaki. Tetapi, Indahyani mematahkan bias gender seperti itu.

Gadis berumur 24 tahun ini memulai kariernya di perusahaan sawit PT Sukses Tani Nusasubur (STN) yang merupakan anak usaha dari PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI).

Baca Juga: Culture Shock di Penajam Paser Utara, Kabupaten Penyangga Ibu Kota Nusantara

Perempuan yang berasal dari Desa Tirta Mulia, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi ini menempuh pendidikan D-1 di Akademi Komunitas Perkebunan Stiper Yogyakarta (AKPY-STIPER) dan mengambil jurusan pembibitan kelapa sawit.

Indahyani yang merasa tertarik dengan jurusan tersebut.

Dia menyadari bahwa kelapa sawit memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia dan populer karena potensi bisnisnya yang menjanjikan.

“Saya ingin mempelajari dan memahami bagaimana teknik pembibitan sawit yang baik dan benar sesuai standar agar produktivitas tanaman tetap terjaga serta hasilnya berkualitas. Setelah saya masuk di jurusan pembibitan kelapa sawit, saya jadi tahu bagaimana proses awal sawit itu bertumbuh hingga akhirnya bisa berproduksi dan menghasilkan cuan,” kata Indahyani.

Baca Juga: Belajar Program Makan Siang Bergizi dari Jepang yang Sudah Dimulai Sejak Ratusan Tahun Lalu  

Keinginan kuat untuk berkarier di industri ini mendorongnya untuk mengikuti tes dan wawancara saat perusahaan Astra Agro merekrut mahasiswa di AKPY-STIPER.

Setelah melalui proses seleksi, ia diterima untuk magang di Astra Agro dan ditempatkan di PT STN, Kalimantan Timur (Kaltim).

Selama enam bulan menjalani magang, Indahyani menunjukkan dedikasi dan kompetensi yang akhirnya membawanya pada kesempatan untuk diangkat menjadi karyawan tetap di PT STN hingga saat ini menjabat sebagai mandor rawat.

Bekerja sebagai mandor rawat perempuan di perusahaan sawit bukanlah hal yang mudah bagi Indahyani.

Dengan tugas dan tanggung jawab yang besar, ia harus menghadapi berbagai tantangan di industri yang didominasi kaum Adam, di mana pekerjaan ini sering kali dianggap terlalu berat bagi perempuan karena membutuhkan kekuatan fisik tertentu.

Halaman:

Tags

Terkini