kalimantan-timur

Cara Tuhan Pertemukan Kebaikan Pertagas dengan Desa Karya Jaya Samboja  

Rabu, 1 Oktober 2025 | 10:25 WIB
Buah timun kini bisa panen berkali -kali lipat berkat pupuk organik buatan warga, (foto-foto: wawan lastiawan/prokal.co)

BUMDes Mitra Karya kini menjadi contoh bagaimana mimpi besar bisa tumbuh dari langkah-langkah kecil. Dari tanah yang dulu dianggap tak berdaya, lahirlah semangat kemandirian.Pertanian, energi, hingga pemberdayaan masyarakat berjalan seirama dalam satu visi, yakni membangun desa dari desa, untuk kesejahteraan bersama.

Manfaat itulah yang dirasakan salah satu warga Desa Karya Jaya, Tarimin. Ia salah satu warga yang beruntung bisa mendapat pengetahuan mengolah pupuk organik bikinan sendiri. Ditemui media ini di lokasi pembuatan pupuk, Tarimin terlihat cekatan mencampur komposisi produksi pupuk. Pria berusia 43 tahun ini menata ember berisi fermentasi pupuk cair. Tangan kasarnya yang berkulit hitam bergerak pelan tapi pasti.

Tarimin sedang membuat pupuk organik.

“Kalau dibilang susah ya lumayan susah, mas. Dibilang enggak, ya enggak juga. Masih bisa saya bikin,” ujarnya sambil tertawa kecil. “Susahnya kadang di waktu saja, karena kami juga kerja di kebun. Tapi senang, karena dapat ilmu,” sambung pria yang sudah puluhan tahun tinggal di desa ini.

Baginya, pelatihan empat hari bersama tim Pertagas bukan sekadar pelatihan. Setelah mendapat ilmu, warga bisa berkembang sendiri. “Ke depan, saya ingin bisa bikin pupuk sendiri dari hasil pelatihan ini,” katanya.

Menurutnya, pelatihan dari Pertagas ini membawa manfaat yang besar bagi penduduk di sini. “Sekarang kami bisa bikin pupuk sendiri, tidak beli lagi. Dulu pupuk kimia bisa habis sampai tujuh ratus ribu per baru. Sekarang jauh lebih hemat,” katanya.

Ia kemudian mengucapkan terima kasih kepada Pertagas atas kontribusi dan bantuan program kepada desa tempat ia tinggal. Berkat Pertagas, warga di sini jadi lebih produktif dan kreatif dalam pengelolaan tanaman, kreasi UMKM, dan pembuatan pupuk.  “Untuk Pertamina Gas mudah-mudahan ke depan semakin baik lagi. Terima kasih sudah bantu kami, petani-petani kecil di sini. Ilmu dan pengalaman yang kami dapat sangat berarti,” kata Tarimin.

Dani kemudian melanjutkan, hasil pupuk organik ini tak hanya mengurangi pencemaran lingkungan. Tetapi juga menjadi sumber pendapatan bagi warga desa. Produk pupuk organik buatan BUMDes Mitra Karya bahkan mulai dimanfaatkan oleh para petani di wilayah Samboja dan sekitarnya. “Kami tidak menyangka, dari limbah yang dulu dianggap masalah, sekarang bisa jadi peluang usaha yang bermanfaat bagi banyak orang. Saya terima kasih sekali kepada Pertagas. Bagi saya, ini cara Tuhan mempertemukan kebaikan Pertagas dengan desa kami,” tutur Dani, dengan penuh semangat.

Menurut Dani, inovasi dan kolaborasi ini menjadi contoh bagaimana sinergi antara perusahaan dan masyarakat dapat mendorong kemandirian ekonomi desa. Pertagas melalui program tanggung jawab sosialnya berkomitmen terus mendukung pengembangan usaha mikro berbasis lingkungan yang berkelanjutan. (wawan lastiawan/prokal.co)

 

Halaman:

Tags

Terkini