TARAKAN – Kondisi jalan yang berlubang selalu disoroti warga. Meski berulang kali menimbun lubang jalan, sekali turun hujan pun jalan kembali berlubang dan berlumpur. Seperti di Jalan Swasembada, RT 67, Kelurahan Karang Anyar.
Ketua RT 61, Martina Rante, mengatakan luapan air dari drainase pun berimbas pada kerusakan jalan, tepatnya di Jalan Swasembada. Sepanjang Jalan Swasembada, terdapat beberapa titik jalan yang berlubang dan digenangi air.
Jalan pun belum diaspal, atau paling tidak disemenisasi. Kondisi jalan yang masih bertekstur tanah ini pun berlumpur dan becek ketika hujan, dan diperparah dengan air yang tergenang.
“Sering digenangi air, jadi jalannya juga rusak. Belum diaspal, kasihan kami sudah berapa tahun di sini tidak diaspal-aspal,” terangnya.
Warga setempat pun sering menimbun lubang jalan dengan tanah liat. Namun terkesan sia-sia, lantaran ketika hujan tanah pun terbawa air, kembali menjadi becek dan berlubang.
Perihal ini pun sering kali diusulkannya melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (musrenbang). Sudah sewajarnya jalan ini diaspal, apalagi lebarnya delapan centimeter. Saking lebarnya, kendaraan pun leluasa berlalu lalang.
Jalan Swasembada ini merupakan jalan tembusan ke daerah Pasir Putih, tepatnya Jalan Lili.
“Sudah masuk kelurahan, tapi tidak ada. Itu tembus ke jalan Lili, di Pasir Putih,” katanya.
Beberapa titik jalan di daerah RT 67 ini memang belum tersentuh pengaspalan. Sepanjang jalan bergelombang, dan kurang nyaman dilewati pengguna jalan, khususnya masyarakat setempat.
Jalan mulus selalu didambakan masyarakat setempat. Sehingga besar harapannya agar pemerintah ke depan dapat mengaspal jalan tersebut. Sekiranya visi dan misi pemerintah ke depan dapat direalisasikan, terutama dalam hal mensejahterakan rakyatnya.
“PDAM sudah masuk di tempat kami, listrik pun sudah ada. Jalanan kami saja yang terutama saat ini. Semoga wali kota terpilih bisa realisasikan program kerjanya,” harapnya. (*/one/udn)