TARAKAN - Tabrak lari yang terjadi pada Minggu (7/1) pagi di Jalan Yos Sudarso belum diketahui pelakunya. Korban Rahma (77), hingga kini belum sadarkan diri.
Ia sudah sekali operasi karena mengalami kebocoran pada bagian belakang kepala. Selain itu korban juga mengalami patah kaki kiri. Hal itu diungkapkan Johan (27) yang merupakan ponakan korban.
"Semalam tante saya baru menjalani operasi karena ada pembekuan darah pada bagian kepala. Saat ini beliau belum juga sadarkan diri," ujarnya, kemarin (12/1).
Mengenai kronologi tabrak lari, Johan menerangkan jika saat itu ia dan keluarga tidak melihat secara langsung detik-detik kejadian tersebut. Beberapa menit sebelum kejadian korban pamit hendak berangkat menuju pasar dengan berjalan kaki. Beberapa menit berselang ternyata menjadi korban tabrakan.
"Kami tidak lihat langsung yang jelas waktu kejadian, tante saya ini mau menyeberang di Jalan Yos Sudarso tepat di depan Bank Danamon pada hari minggu. Kami kan tinggal tidak jauh dari TKP (tempat kejadian perkara). Kami tinggal di atas (belakang Bank Danamon) begitu tante saya ditabrak, ada tetangga yang lihat, terus dia kasih tahu kami. Kami kaget, pas kami ke lokasinya tante saya ini sudah tergeletak di jalan dengan kepala bercucuran darah dan kaki kiri patah," tuturnya.
"Kami tidak tahu siapa pelakunya, waktu itu kami langsung melarikan korban ke rumah sakit. Ada orang yang sempat lihat pelakunya tapi kami tidak sempat mengejar pelaku karena kami sudah panik. Jadi kami hanya fokus membawa korban ke rumah sakit secepatnya," tuturnya.
Sementara itu, Amin (49) yang merupakan seorang anak korban mengungkapkan, penampakan pelaku sempat terekam dalam sebuah CCTV yang terpasang di gedung di sekitar TKP. Meski tidak melihat pelaku secara jelas namun ciri-ciri tersebut dirasa dapat membantu untuk melakukan pencarian kepada pelaku.
"Ciri-ciri yang kami dapat dari CCTV itu pelakunya menggunakan motor bebek hitam putih, ada nomor platnya. Pelakunya berbaju hitam bercelana pendek coklat berhelm hitam buram, terus kacanya ditutup. Dia sempat diadang, tapi dia tetap menerobos," jelasnya.
Sebagai anak, ia berharap pelaku dapat menunjukkan iktikad baiknya. Keluarga berjanji bersedia menyelesaikan perkara ini secara kekeluargaan dengan keluarga pelaku. "Mungkin kesadaran lalu lintasnya, di mana menabrak nenek-nenek dan meninggalkannya begitu saja di mana hati nuraninya. Kami berharaplah aparat yang menengahi ini karena sejak hari itu kami membuat laporan tapi sampai saat ini belum ada perkembangan pencarian," sebutnya.
Saat dikonfirmasi, Paur Subbag Humas Iptu Irianto Zebua menerangkan jika saat ini pihaknya masih sedang dalam proses pencarian.
Selain itu, ia menerangkan telah menerima beberapa petunjuk dari rekaman CCTV tersebut. Meski demikian, ia berharap agar pihak keluarga tetap bersabar sembari menunggu proses penyelidikan.
"Kami sudah melihat beberapa videonya. Meski tidak jelas, tapi kami sudah mendapat keterangan dari pihak keluarga. Kami berharap pihak keluarga dapat bersabar," terangnya. (*/zac/lim)