• Senin, 22 Desember 2025

Buang Sampah Sembarangan, karena Pola Pikir Instan

Photo Author
- Rabu, 23 Januari 2019 | 13:25 WIB

TARAKAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menilai maraknya pembuangan sampah di tempat yang tidak dibenarkan di Kota Tarakan disebabkan karena pola pikir masyarakat yang instan dalam memandang dampak dari pengotoran lingkungan.

Dikatakan PLT Kepala DLH Tarakan Supriono, dalam urusan lingkungan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Tarakan, sejak dulu terbiasa dengan gaya hidup praktis dan tidak mementing dampak dari tindakannya terhadap lingkungan sekitar.

Seperti halnya dalam urusan membuang sampah. Meski Kota Tarakan kerap dilanda banjir dikarenakan sampah, menurutnya masyarakat merasa belum menyadari dampak tersebut berasal dari banyaknya sampah yang menghambat saluran air. "Masyarakat hari ini masih memandang praktis dalam hal menanggani sampah. Itu sebenarnya kebiasaan dari dulu dan akhirnya tertanam di pikiran. Misalnya kalau buang sampah di jalan pasti nanti dibersihkan sama petugas kebersihan, paling nanti sampahnya hanyut dibawa air kemudian hancur di laut atau nanti paling sampahnya terurai sendiri," tuturnya kemarin (22/1).

Selain itu, menurutnya meski dampak dari pembuangan sampah di sembarang tempat kerap terjadi. Namun hal tersebut belum disayadari oleh masyarakat dan menganggap dampak dari perilaku tidak menghasilkan dampak apapun.

"Padahal dari dulu sering banjir. Tapi orang tidak berpikir ke situ. Orang pikirnya banjir itu disebabkan drainase yang kecil atau air sungai yang meluap. Padahal penyebab dasarnya adalah karena sampah, bukan karena keterbatasan infrastruktur," ungkapnya.

Selain itu, ia menerangkan jika perilaku buang sampah di tempat sembarang tidak terlepas dari rendahnya iman pelakunya. Menurutnya, jika keimanan pada para pelaku pembuang sampah kuat. Tentu akan berpikir jika tindakan tersebut merupakan sebuah dosa. Namun hingga hari ini masyarakat belum mengaitkan perilaku membuang sampah salah satu dari perbuatan dosa yang tidak dibenarkan agama. "Menurut saya pribadi, adanya kebiasaan gaya hidup yang jauh dari kebersihan merupakan cerminan keimanan seseorang. Karena prinsipnya kebersihan adalah sebagian dari iman. Masalahnya hari ini sebagian orang tidak menganggap mengotori lingkungan merupakan perbuatan dosa. Padahal perbuatan itu dilarang oleh agama," jelasnya.

Ia berharap seiring berjalannya waktu, sebagian masyarakat menyadari jika membuang sampah di sembarang tempat adalah salah satu tindakan yang tidak hanya dilarang pemerintah namum juga melanggar anjuran agama. "Maaf mungkin ini terlalu jauh ya. Sekarang begini, orang takut azab Tuhan berupa bencana. Misalnya mungkin kita sudah memperbaiki akhlak atau menjalankan perintah agama yang lain. Tapi kita tetap buang sampah sembarangan. Kalau kita terus melanggar larangan dengan buang sampah di sembarang tempat, Tuhan bisa marah dan menurunkan bencana melalui dampak dari perilaku membuang sampah itu," jelasnya. (*/zac/ash)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X