• Senin, 22 Desember 2025

Belum Beri Penjelasan, Gubernur Bersurat

Photo Author
- Rabu, 23 Januari 2019 | 14:12 WIB

TANJUNG SELOR -  Maskapai Nam Air yang melayani rute Balikpapan-Tanjung Selor, sejak kemarin (22/1) berhenti beroperasi. Manajemen Nam Air belum juga memberikan alasan terkait hal tersebut.

Gubernur Kalimatan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie menyampaikan, segera bersurat meminta penjelasan ke manajemen Nam Air yang ada di Pusat. Ia menilai, berhentinya Nam Air didasari harga tiket yang naik membuat jumlah penumpang berkurang.

“Utamanya dari Tanjung Selor. Sedangkan, dari Balikpapan kondisinya relatif penuh sedangkan kembali kurang,” ucap Irianto Lambrie kepada Radar Kaltara, Selasa (22/1).

Dijelaskan, selain itu, jadwal penerbangan dinilai terlalu awal. Sehingga, penumpang tidak dapat melanjutkan perjalan menggunakan Nam Air menuju Tanjung Selor. Jika jadwal sekira pukul 10.00 dan 11.00 Wita tentunya dapat bersaing dengan maskapai lainya.

“Dugaan saya kemungkinan jadwal terbang terlalu pagi dari Balikpapan,” ucapnya.  

Saat ini pihaknya sudah mempersiapkan alternatif jika kedepannya kondisi mendesak membutuhkan tambahan maskapai. Dari Pemprov Kaltara meminta ke Direksi Garuda agar dapat membantu melayani rute Tanjung Selor.

“Garuda karena milik BUMN (Badan Usaha Milik Negara), jadi bisa membantu kedepanya,” harapnya.

Mantan Sekprov Kaltim ini menegaskan belum ada penjelasan mengapa Nam Air menghentikan pelayanan. Apakah, karena biaya operasional mahal sehingga penumpang turun. Dan hal ini merupakan hal yang biasa jika dalam bisnis terjadi persaingan harga.

Jika karena turunya penumpang Pemprov Kaltara berharap Nam Air mengusulkan tambahan rute seperti Samarinda atau Nunukan. “Tambahan rute ke beberapa daerah. Jika kesulitan Gubernur bisa membantu rekomendasi ke Kemenhub karena yang berwenang Kemenhub,” bebernya.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Taupan menjalaskan, proses mendatangkan maskapai hingga mengurus rute itu tidak semudah yang dibayangkan, karena prosesnya panjang. Apalagi kalau sampai difasilitasi kementerian, tidak akan bisa mudah membatalkannya.

“Jadi kita harus tahu dulu apa yang menjadi penyebabnya, kita juga minta kepada Kemenhub untuk memfasilitasi hal ini, karena Kemenhub memiliki domain menyelesaikan permasalahan ini,” ujarnya.

Kalaupun nanti yang mendasari pihak maskapai berhenti beroperasi karena minat penumpang yang kurang, pihaknya akan terlebih dahulu mempelajari fakta yang ada dilapangan, karna bisa saja di bulan-bulan tertentu jumlah penumpang mengalami kekurangan. Sebenarnya permasalahan penumpang kurang itu bisa saja terjadi di seluruh Indonesia, apalagi di saat harga tiket yang mulai melambung tinggi.

“Jadi secara tidak langsung harga tiket yang mahal bisa menjadi penyebab kurangnya minat masyarakat menggunakan moda transportasi udara,” katanya.

Sementara itu, Pejabat Sementara (Pjs) Distrik Manager Nam Air Tanjung Selor, Bayu Pratmoko saat dikonfirmasi mengenai hal itu belum dapat berkomenter lebih jauh, yang jelas keputusan itu diambil langsung oleh manajemen Nam Air pusat.

“Jadi instruksi dari pusat kami tidak boleh mengeluarkan statement (penyataan) sebelum ada statement resmi dari pusat,” singkatnya mengakhiri. (akz/udn)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X