• Senin, 22 Desember 2025

UNBK, Listrik dan Internet yang Utama

Photo Author
- Rabu, 30 Januari 2019 | 13:31 WIB

TARAKAN - Ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang akan dilaksanakan April mendatang, sudah mulai dilakukan simulasi seperti di SMAN 2 Tarakan.

Proktor Utama UNBK SMAN 2 Tarakan, Dana Prastiyawardanu mengatakan persiapan yang dilakukan pihaknya yang paling terutama komputer, server utama untuk persiapan sinkronisasi data soal siswa. Dan juga komputer untuk peserta ujian untuk masuk login melalui user name dan pasword masing-masing.

“Persiapan cukup banyak, mulai dari penentuan pengawas, proktor, sampai operator lab,” tuturnya.

Karena di SMA 2 Tarakan, pihaknya menggunakan empat lab. Masing-masing lab terisi 40 komputer sehingga keseluruhannya ada 160 komputer dan nantinya akan digunakan untuk 197 siswa dengan dibagi untuk dua sesi.

“Mata pelajaran ada empat, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan terakhir pilihan,” ungkapnya.

Simulasi UNBK ini merupakan kali kedua di SMAN 2 Tarakan, sebelumnya pada November 2018. Terakhir akan dilakukan di bulan Maret 2019 mendatang. Sehingga nantinya bisa lebih siap untuk melaksanakan ujian yang sesungguhnya.

“Karena memang diharuskan untuk melakukan simulasi, ini sama saja dengan try out. Jadi memantapkan anak-anak yang akan ikut ujian nantinya,” ujarnya.

Dibandingkan dengan sebelumnya, kali ini simulasi sudah mulai berjalan dengan cukup lancar. Karena simulasi pertama, pihaknya mengalami berbagai hambatan. Mulai dari listrik yang tidak mencukupi dan membuat komputer terpaksa harus mati. Begitu juga dengan jaringan yang terkadang lambat sehingga tidak tersambung dengan komputer peserta.

“Jadi memang cukup banyak kendala di simulasi awal, tetapi di simulasi kedua ini juga ada kendala tetapi masih dapat dikendalikan seperti komputer peserta yang tiba-tiba log out sendiri,” tuturnya.

Yang paling utama dalam ujian ini yakni jaringan, karena sebagai penentuan kelancaran ujian yakni jaringan dan juga listrik. Jika jaringan terkendala, otomatis tidak dapat meng-upload hasil ujian peserta. Sehingga untuk mengantisipasi jika gangguan jaringan, maka pihaknya juga menyediakan modem.

“Jaringan dengan listrik itu utama, kalau sampai down maka tidak dapat berbuat apa-apa,” ujarnya.

Sehingga pihaknya juga melakukan kerja sama dengan PLN dan juga Telkom untuk berjaga-jaga saat ujian berlangsung tidak mendapatkan kendala yang berarti. “Kami juga sudah menyurati PLN dan Telkom, agar saat ujian terlaksana tidak ada gangguan jaringan atau pemadaman listrik,” jelasnya.

Pihaknya juga nantinya akan melakukan simulasi yang terakhir atau gladi bersih di Maret 2019 mendatang. (*/naa/udn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X