• Senin, 22 Desember 2025

Pelabuhan Masih Semrawut, Bakal Tertibkan Calo

Photo Author
- Senin, 4 Februari 2019 | 10:44 WIB

PENJUALAN tiket speedboat yang sering dijual di dermaga pelabuhan tanpa melalui loket rencananya akan ditertibkan. Pelabuhan Tengkayu I memang masih terkesan semrawut.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara yang sudah mengambil alih rencananya akan menerapkan sistem seperti di bandara.

Kepala Bidang Laut, dan Angkutan Sungai, Danau dan dan Pelabuhan pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara Datu Imam Suramenggala mengatakan saat ini semua masih dalam tahap perbaikan. Dishub mengusahakan bus dan merehab ruang tunggu di loket tiket.  “Insyaallah dalam waktu dekat kami realisasikan, jadi masih dalam progres,” katanya.

Sehingga nanti bila semua infrastuktur selesai seperti bus dan ruang tunggu, maka akan diterapkan sistem boarding bagi penumpang speedboat. Dengan sistem ini diharapkan semua kekacauan yang ada di Pelabuhan Tengkayu I sekarang akan terurai. Nantinya yang diperbolehkan beraktivitas di dermaga keberangkatan dan kedatangan hanya penumpang yang memiliki tiket dan juga petugas pelabuhan.

“Sama seperti bandara perlakuannya, kalau sekarang semua bisa masuk sampai ke ujung, dan itu sangat tidak enak dipandang,” katanya.

Dengan demikian pihak-pihak yang tidak berkepentingan tidak lagi berada di dermaga. Begitu juga untuk calo-calo yang menjual tiket di dermaga kedatangan untuk penumpang juga akan ditertibkan. Diakuinya hal ini sangat tidak resmi dan bisa membahayakan penumpang.

Terutama penjual tiket speedboat kecil yang tidak resmi cukup banyak berada di dermaga untuk menjual tiket. Diakuinya, speedboat kecil tentunya tidak resmi karena tidak memenuhi standar keselamatan penumpang. Tidak memiliki izin berlayar dan juga izin trayek. Sehingga seharusnya tidak berlayar dan nantinya akan ditertibkan secara bertahap.

Sementara rehab ruang tunggu, pihaknya menargetkan akan selesai di Maret atau April mendatang. Sama halnya dengan pengadaan bus untuk mengantar dan menjemput penumpang yang akan berangkat atau tiba di Pelabuhan Tengkayu I. Diakuinya, jika tidak diterapkan seperti ini, maka akan mengganggu proses perjalanan penumpang.

“Selama ini dilihat pelabuhan itu sangat semrawut, tidak beraturan. Siapa saja bisa masuk dan mengganggu penumpang,” ujarnya.

Rencana pengadaan bus sekitar 3 unit, meski begitu berdasarkan aturan pihaknya harus melakukan lelang dan lain sebagainya. Jadi waktu pelaksanaan akan bergantung juga pada lelang pengadaan dan rehabnya terlebih dahulu. Pihaknya juga sudah melakukan pendataan untuk speedboat kecil, didapati sekitar 30 lebih armada.

“Kalau dari Tarakan ke Tanjung Selor itu ada 20 lebih, yang ke Sesayap-Malinau itu ada 5 sampai 10 armada,” ujarnya. (*/naa/lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X