• Senin, 22 Desember 2025

Sosialisasi, dari Puskesmas, Lapas hingga ke Pulau Sadau

Photo Author
- Senin, 4 Februari 2019 | 11:53 WIB

Guna memenuhi pengetahuan demokrasi bangsa, relawan demokrasi pemilu basis berkebutuhan khusus, akan melakukan penyisiran setiap lingkungan masyarakat yang dianggap terisolir dan tertutup dari layaknya lingkungan masyarakat pada umumnya.

YEDIDAH PAKONDO

PELAKSANAAN Pemilu 2019 yang akan diselenggarakan pada April 2019 mendatang, merupakan ajang pesta demokrasi nasional yang wajib untuk diketahui seluruh masyarakat Indonesia. Itu sebabnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membentuk relawan demokrasi pemilu basis berkebutuhan khusus yang diberi tugas untuk menembus batas lingkungan masyarakat, dengan menyampaikan sosialisasi pemilu ke pelosok Kota Tarakan hingga ke kawasan tertutup di Kota Tarakan.

Kepada Radar Tarakan, relawan demokrasi pemilu basis berkebutuhan khusus Johansyah mengatakan bahwa basis berkebutuhan khusus dibentuk menjangkau masyarakat yang dianggap sulit untuk mendapatkan fasilitas pelayanan pemilu, seperti Pulau Sadau, Tanjung Pasir, lapas, dan instansi kesehatan yang berada di Kota Tarakan seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Rumah Sakit Pertamedika, Puskesmas Juata Laut, Puskesmas Mamburungan, Puskesmas Lingkas, Puskesmas Sebengkok Waru dan sebagainya.

“Jadi, kawasan ini dinilai sulit untuk melakukan sosialisasi, sehingga dengan adanya relawan demokrasi pemilu yang dibawahi KPU, kami bergerak dan langsung mengadakan sosialisasi ke lapangan,” ucapnya.

Khusus kawasan rumah sakit dan puskesmas, relawan menargetkan setiap masyarakat yang dianggap telah memiliki hak suara, seperti tenaga medis dan pasien. Namun pihaknya menyadari akan kekurangan pasien yang tidak dapat hadir dalam pelaksanaan sosialisasi dikarenakan keterbatasan ruang dan gerak, sehingga pelaksanaan sosialisasi di rumah sakit akan lebih ditargetkan kepada tenaga medis.

Sementara itu, kawasan Pulau Sadau dan Tanjung Pasir juga ikut masuk ke dalam basis berkebutuhan khusus dikarenakan wilayahnya yang berada di kawasan pelosok. Sehingga jarang terjangkau dalam pelaksanaan sosialisasi. Untuknya, relawan diberikan amanah untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di kawasan tersebut.

“Kami sudah mengantongi surat tugas, kami akan bertemu ke ketua RT dan menjelaskan tujuan dan tugas kami, setelah itu kami meminta kepada RT untuk memberikan undangan atau imbauan kepada masyarakat untuk hadir dalam pelaksanaan sosialisasi yang kami lakukan,” ujarnya.

Akan tetapi, hingga kini relawan ternyata belum melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat dikarenakan masih dalam tahap penyusunan program kerja. Meski begitu, pihaknya menargetkan pekan depan untuk mengadakan sosialisasi lebih dulu ke kawasan rumah sakit dan puskesmas serta lapas.

Menurutnya lapas juga merupakan salah satu target kawasan dari relawan untuk menjalankan sosialisasi mengingat tertutupnya kondisi lapas sehingga setiap warga binaan tidak bisa mendapatkan informasi yang jelas mengenai proses pemilihan.

“Di sinilah peran kami untuk melakukan sosialisasi dan menyatakan pentingnya pemilu, karena mereka tetap diberikan hak pilih, meski mereka dikurung dalam penjara. Kami akan coba minggu depan ke Puskesmas Gunung Lingkas dan Sebengkok dulu, karena surat tugas sudah diberi KPU,” katanya. (***/lim)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X