• Senin, 22 Desember 2025

Petani Rumput Laut Diminta Jaga Kualitas

Photo Author
- Rabu, 6 Februari 2019 | 14:04 WIB

NUNUKAN – Guna mempertahankan tingginya ekspor rumput laut, pembudi daya diminta menjaga kualitas. Apalagi rumput laut yag diproduksi para petani kualitasnya jauh lebih baik dibandingkan dengan daerah lainnya di Kaltara.

Tentunya itu menjadi tolak ukur pembeli rumput laut asal Nunukan. Meski hanya dipasarkan di dalam negeri yakni ke Makassar, Sulawesi Selatan dan Surabaya, Jawa Timur, tidak menutup kemungkinan rumput laut bisa saja diekspor ke luar negeri.

Hal itu diakui, pengekspor rumput laut di Nunukan, H. M Arif. Ia mengungkapkan kualitas adalah hal yang pertama yang diinginkan pembeli. Jika kualitas baik, harga tidak akan menjadi persoalan bagi pembeli. “Ya, pembeli hanya ingin kualitas baik, harga itu belakangan. Jadi memang kualitas ini yang sangat-sangat menentukan segalanya,” ungkap Arif.

Untuk itu, kualitas juga masih perlu diperhatikan. Pihaknya tentu masih selektif terhadap mutu. Ia sangat menginginkan petani benar-benar bisa memisahkan rumput laut yang sudah kering dan masih basah. Jika pada rumput laut masih banyak lumut dan tiram, kualitas bisa saja jatuh. Tentunya harga pun turun.

Apalagi yang menjadi masalah selama ini, disebabkan atas hal tersebut. Petani terkadang tidak benar-benar mengeringkan rumput lautnya disebabkan harga tetap sama. Mereka seharusnya menjaga kualitas.

“Jadi kadang petani ini mikirnya, kalau ada yang ingin beli tapi tidak tertarik, mereka cuek saja. Nanti juga ada yang akan membelinya. Jadi seperti itu. Itu bisa saja berdampak ke yang lain. Harus sama-sama menjaga kualitas,” harap Arif.

Memang pengiriman ke Makassar dan Surabaya, harga semua disamakan. Mengharuskan adanya perbedaan harga, tentu tidak akan mengurangi harga rumput laut dengan kualitas baik. “Jadi jangan mentang-mentang harga sama rata, ada petani yang tidak memikirkan itu. Kalau mau baiknya dipisahkan, yang benar-benar kering ini, yang basar ini, dan harganya juga berbeda,” urai Arif.

Arif pun tentu berharap petani benar-benar memperhatikan hal tersebut. Arif sendiri mengaku sudah sering menyampaikan hal tersebut khususnya terkait jaga kualitas rumput laut. Dengan kualitas baik, tentu akan mendapatkan harga jual yang tinggi.

Selain itu, Arif juga mengaku sejak sebulan lalu, pihaknya sudah mengeskpor 126 ton rumput laut asal Nunukan. Ia berharap bisa mengekspor lebih dari angka tersebut atau targetnya yang menginginkan ekspor 300 ton setiap pengiriman.

Awal tahun 2019 ini, harga rumput laut memang semakin melonjak. Yang sebelumnya di harga Rp 19 ribu, saat ini telah mencapai Rp 19.500 hingga Rp 19.800. Kenaikan tersebut terjadi lantaran di wilayah lain produksi rumput laut tidak stabil dibandingkan Nunukan yang terus memproduksi. (raw/zia)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X