• Senin, 22 Desember 2025

“Saya Pilih Selamatkan Cucu daripada Harta”

Photo Author
- Sabtu, 9 Februari 2019 | 11:54 WIB

TARAKAN - Kebakaran terjadi di RT 02, Kelurahan Juata Kerikil pada Jumat siang sekira pukul 11.45 Wita. Diduga api pertama kali muncul dari rumah Hj. Diana atau yang akrab disaba Nenek Loppeng.

Saat kejadian Nenek Loppeng baru saja pulang dari pasar. Beberapa menit di dalam rumah, dia mendengar suara letusan dari dapur. Setelah melihat ternyata api sudah membesar dan membakar bagian plafon rumahnya. Karena api yang begitu cepat membara, sehinnga tidak sempat menyiram api dan memilih menyelamatkan cucunya yang tertidur, usai pulang dari sekolah.

"Baru sampai rumah saya duduk sebentar kemudian ada suara letusan sepertinya dari balon lampu. Pas saya lihat plafon rumah sudah terbakar. Saya mau siram tidak sempat apinya sudah besar. Saya ingat cucu tidur di kamar, akhirnya saya pilih selamatkan cucu saya dulu. Seandainya saya tidak bangunkan, mungkin tidak bisa diselamatkan," ujarnya kemarin, (8/2).

Karena panik, ia tidak terpikir untuk menyelamatkan harta bendanya. Hanya tersisa baju di badan. Alhasil, surat-surat berharga dan harta benda yang dikumpulkan sejak lama, lenyap menjadi santapan si jago merah.

"Tidak ada sempat ambil barang tidak ada sama sekali. Beberapa barang berharga dan sejumlah uang ringgit pun saya tidak sempat selamatkan," ungkap Nenek Lappang

Ia menerangkan, harta benda tersebut ia kumpulkan sejak muda yang dimaksudkan untuk digunakan menghabiskan masa tua untuk hidup di kampung halaman. Namun, dalam hitungan menit saja, harta tersebut musnah tak tersisa.

"Saya kumpulkan semua itu dari tahun 80-an. Saya simpan buat pulang kampung nanti menghabiskan hari tua. Karena saya mau menumpang hidup sama anak. Anak saya juga bukan orang mampu," ungkapnya berurai air mata.

Diketahui, Nenek Loppeng merupakan seorang janda tua yang hidup bersama dua orang cucunya. Sehingga, dengan tenaga yang terbatas ia tidak dapat mencegah membesarnya api dan menyelamatkan harta bendanya.

"Saya tinggal sama cucu 2 orang. Saya pelihara cucu saya karena orang tuanya bercerai. Karena anak saya sibuk bekerja jadi saya yang pelihara cucu saya," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pemadam Kebakaran Kota Tarakan, menerangkan dalam kebakaran tersebut pihaknya mengerahkan total tujuh armada dalam memadamkan api. Meski api menghabiskan hanya satu rumah, namun kebekaran tersebut juga mengakibatkan bagian dari 4 rumah yang berdekatan terbakar pada bagian dapur.

"Armada yg dikerahkan 2 mobil fire, 5 mobil tangki sedangkan personil 30 orang, 1 unit rumah terbakar habis, 4 unit terdampak rusak ringan," tuturnya.

Kasubag Humas Polres Tarakan Iptu Irianto Zebua menerangkan, Kejadian diketahui sekira 11.45 Wita. Dan saat itu pihaknya langsung berkoordinasi kepada petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

“Berdasarkan keterangan saksi nenek Lappang pulang dari pasar tiba-tiba membangunkan saksi Darmansyah dan mengatakan bahwa ada api yang berasal dari lampu kamar yang meledak dan membakar plafon kamar. Saksi langsung berlari keluar kamar bersama adik dan neneknya dan tidak sempat menyelamatkan barang-barang di dalam rumah karena api dengan cepat langsung membakar seluruh rumah," tuturnya.

Meski demikian ia menerangkan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Dia menghimbau kepada masyarakat agar tidak mendekati puing-puing bagunan, guna menghindari hal yang tidak diinginkan.

" Untuk kerugian, diperkirakan ratusan juta tapi kita belum bisa memastikan jumlah pastinya. Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak mendekati puing bangunan. Karena bisa saja masih ada sisa api atau reoknya rangka bangunan. Maka dari itu jangan mendekati puing sebelum keadaan sudah dinyatakan aman," imbuhnya. (*/zac/nri)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X