NUNUKAN - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terjadi di daerah lahan Kelurahan Mansapa, Nunukan Selatan sekira pukul 15.00 Wita, Sabtu (7/2). Kebakaran tersebut setidaknya melahap sekira kurang lebih satu hektare (ha) lahan.
Ironisnya kebakaran terjadi diduga karena sengatan panas terik matahari yang terjadi saat itu. Kebakaran terjadi berdekatan dengan kantor Kelurahan Mansapa. Beruntung api cepat dipadamkan dan tidak merembet jauh.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Nunukan, Abdul Karim mengatakan, lahan merupakan gambut dengan kondisi tanah datar. Lokasi memang terbilang tidak jauh dari pemukiman. Di sekitar lokasi, tidak terdapat sumber air.
“Untungnyna lokasi dapat dijangkau oleh unit mobil supplay dan personel dan warga sekitar langsung melakukan pemadaman. Pemadaman berlangsung selama satu jam,” ungkap Kadir sapaan akrabnya. Pihaknya belum mengetahui penyebab munculnya api. Namun, diduga api berasal dari panas terik matahari. Pemilik lahan telah dimintai keterangan. Selain itu, masyarakat yang diketahui terlebih dahulu melihat api juga telah dimintai keterangan.
Guna menghindari agar tidak terjadi kebakaran lahan pihaknya mengimbau kepada warga agar tidak membakar lahan ketika ingin membuka area pertanian dan perkebubanan. Sebab, pembakaran lahan dapat mengakibatkan api terlalu besar dan tidak terkendali.
Sebelumnya, Memang Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nunukan memprediksi penurunan curah hujan akan terjadi secara signifikan pawal Januari hingga akhir Februari. Ini terlihat berdasarkan analisa serta pengembangan olah data secara periodik pihak BMKG Nunukan.
Itu diungkapkan Forecaster BMKG Nunukan, Taufik. Ia mengungkapkan, berdasarkan periode waktu tertentu yang terjadi dalam selang waktu yang tetap, penurunan curah hujan kerap terjadi pada waktu tersebut. Ia pun mengimbau warga untuk waspada karhutla yang bisa saja terjadi jika kondisi kekeringan melanda.
“Jadi, saat kemarau, potensi terjadi karhutla bisa meningkat mengingat terjadinya bisa disebabkan oleh alam atau cuaca. Namun bisa juga dari faktor campur tangan manusia yang sengaja membakar lahan untuk kepentingan tertentu. Jadi harus diwaspadai,” pinta Taufik. (raw/zia)