• Senin, 22 Desember 2025

Korban Meninggal Akibat DBD Bertambah

Photo Author
- Kamis, 14 Februari 2019 | 10:27 WIB

TANJUNG SELOR – Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Utara (Kaltara), korban meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) bertambah. Sebelumnya, korban meninggal sebanyak dua orang, kini jumlahnya bertambah menjadi tiga orang. Ketiga orang itu merupakan masyarakat Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau dan Kota Tarakan.

Kepala Dinkes Kaltara, Usman mengatakan, berdasarkan data sementara, penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti  tersebut cukup mengkhawatirkan. Hal itu terbukti semakin bertambahnya angkat suspect (dicurigai) DBD di Kaltara yang telah mencapai 81 orang. “Dari jumlah itu sebanyak 173 orang positif DBD,” ungkap Usman kepada Radar Kaltara, Rabu (13/2).

Bahkan korban meninggal dunia bertambah satu orang. Di Malinau, sebenarnya korban meninggal sudah sejak awal bulan Januari 2019, hanya saja pelaporanya terlambat. “Jadi datanya ada keterlambatan,” ujarnya.

Menyoal apakah Kaltara ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD, Usman  menjelaskan, kasus DBD ini setiap tahun sudah sering terjadi, bahkan ada juga yang meninggal dunia. “Kami tidak bisa tetapkan sebagai KLB,” ujarnya.

Lain halnya kalau DBD ini belum pernah terjadi, bisa saja ditetapkan sebagai KLB. Misalnya saja penyakit leptospirosis, sebab penyakit tersebut baru pernah ditemukan di Kaltara, sebelumnya tidak pernah ada. “Kalau seperti itu bisa saja ditetapkan sebagai KLB,” bebernya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan, Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Bulungan, Imam Sujono menyebutkan, temuan kasus DBD terbanyak di wilayah Desa Gunung Sari hingga wilayah Tanjung Palas Utara. “Tapi kalau dikatakan endemis, Bulungan ini sudah endemis,” jelasnya.

Karena, sambung pria yang juga dokter gigi ini, ada peningkatan kasus hampir di setiap kecamatan. Tidak hanya di Tanjung Selor, Tanjung Palas tapi juga di Tanjung Palas Utara.

Untuk menekan kasus DBD, Dinkes akan mengambil langkah-langkah strategis mencegah penyebaran DBD semakin meluas. Terlebih di saat musim hujan seperti sekarang. “Bapak Bupati (H. Sudjati) juga telah menerbitkan imbauan antisipasi kewaspadaan dini DBD di lingkungan masyarakat,” bebernya.

Salah satu imbauannya,  lanjut Imam, masyarakat dianjurkan melakukan kerja bakti di lingkungan masing-masing. Baik di tingkat rukun tetangga (RT) maupun tingkat kecamatan. “Jadi di tingkat bawah kita harapkan bisa aktif menggerakan masyarakat untuk melakukan kerja bakti,” ujarnya.

Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M plus. Pertama, menguras, membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain. Kedua, menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya. Ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.

Dinkes Bulungan juga telah mengambil sampel di beberapa titik di Bulungan. Dari hasil investigasi itu, di Tanjung Selor banyak ditemukan jentik nyamuk Aedes Aegypti.  “Kami juga sudah membagikan abate kepada masyarakat,” pungkasnya. (*/jai/fly)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X