• Senin, 22 Desember 2025

Siapkan Dua Kapal Angkut TBS

Photo Author
- Selasa, 19 Februari 2019 | 11:46 WIB

NUNUKAN – Begitu sulit untuk menjual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Para petani pun harus mencari cara agar tetap dapat menjual TBS. Untuk itu, TBS dijual ke daerah lain seperti ke Sei Mengaris atau ke Tawau, Malaysia.

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Sebatik, Andi Kasim mengatakan, solusi pembeli TBS kelapa sawit di Sebatik memiliki dua pilihan untuk dijual, yakni ke Kecamatan Sei Menggaris atau ke Tawau, Malaysia. “Harus mencari alternatif, daripada TBS tidak dapat terjual dan tidak ada penghasilan petani kelapa sawit,” kata Andi Kasim.

Saat ini TBS kelapa sawit mayoritas dijual ke Sei Menggaris. Kebetulan di Sei Menggaris ada pabrik untuk pengelolaan TBS. Ada dua kapal yang disiapkan untuk mengangkut komoditi ini, karena harus ada solusi yang dilakukan.

Terkadang dua kapal yang digunakan, tak dapat mengangkut seluruh muatan, solusi lainnya akan dibawa ke Tawau, Malaysia. Karena TBS kelapa sawit yang ada di Sebatik harus diakomodir, demi kepentingan para petani. “Jika tidak ada yang membeli, bagaimana para nasib para petani ini,” ujarnya.

Menurutnya, solusi untuk para petani kelapa sawit agar tetap TBS dapat terjual harus semua diakomodir. Dengan harga TBS kelapa sawit yang belum stabil tentu memaksakan para pembeli, mengambil TBS kelapa sawit para petani.

Harga anjlok membuat para petani kelapa sawit di Sebatik mengeluh, ditambah dijual harus dibawa keluar ke Sebatik. Sebelumnya hanya dapat dijual ke perusahaan yang ada di Sebatik. Namun, karena tidak beroperasi jadi harus mencari solusi lain.

Untuk menjual TBS ke Tawau, Malaysia. Petani tidak dapat menjual langsung ke Tawau, Malaysia. Melainkan melalui perantara atau lebih dikenal dengan pembeli. Semua TBS dibeli terlebih dulu dari petani, lalu dibawa ke Tawau, Malaysia.

Harga untuk saat ini TBS sekira RM 180 per ton. Jika dibeli dengan harga rupiah sekira Rp 600 ribu per ton. Harga tersebut jika langsung diantar sendiri kepada pembeli. Jika dijual di kebun tentu harga akan berbeda. (nal/ash)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X