• Senin, 22 Desember 2025

Ratusan Mahasiswa Tak Bisa Ikut Wisuda

Photo Author
- Kamis, 28 Februari 2019 | 11:35 WIB

TANJUNG SELOR – Sejak tahun 2018 hingga saat ini, lima fakultas di Universitas Kaltara (Unikaltar) Tanjung Selor sudah menguji skripsi dari sekitar 400 mahasiswa. Namun, tidak semua mahasiswa itu bisa mengikuti wisuda angkatan ke-VI, Rabu (27/2).

Rektor Unikaltar, Prof. Abdul Jabarsyah mengatakan, untuk wisuda angkatan ke-VI ini hanya dikuti 161 wisudawan dan wisudawati. Artinya, masih ada lebih dari 200 mahasiswa yang tak bisa ikut wisuda angkatan pertama tahun 2019.

“Wisuda ini tidak seperti dulu lagi. Karena kita harus daftar dulu di Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti), kalau sudah dapat 6 nomor ijazah, baru kita lakukan wisuda,” ujarnya kepada Radar Kaltara usai prosesi wisuda tersebut.

Dijelaskannya, minimal satu bulan sebelum wisuda, data mahasiswa itu sudah masuk atau dilaporkan ke kementerian. Setelah itu menunggu informasi lebih lanjut. Jika sudah disampaikan boleh mengikuti wisuda, baru bias masuk dalam daftar yang akan mengikuti prosesi wisuda.

“Kalau dulu, wisuda dulu baru lapor. Sistem ini, jika ada masalah, sibuk lagi mengatasinya,” tutur mantan Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT) itu.

Disinggung mengenai nasib dari 200 lebih mahasiswa yang sudah menyelesaikan ujian skripsi ini, Jabar mengatakan, jika sesuai rencana mereka akan diwisuda pada Mei 2019. Namun, untuk seperti apa kepastiannya, tetap masih akan dibahas lagi.

Sementara untuk lulusan Unikaltar saat ini sudah lumayan bisa berpikir luas. Karena, dalam sistem perkuliahan di kampus, mahasiswa diajak berpikir. Artinya, dalam proses perkuliahan, dosen tidak banyak berbicara, tapi mahasiswanya yang diminta lebih aktif.

“Selama pertemuan kelas (dalam ruangan), lebih banyak dilakukan diskusi dari pada pemberian materi. Prosesnya, mahasiswa mengkaji sesuatu hal, lalu kemudian didiskusikan dengan dipandu oleh dosen,” jelasnya.

Sedangkan dari sisi peluang kerja, sejauh ini lulusan Unikaltar sudah cukup banyak terserap pada sektor pekerjaan mandiri. Menurutnya, itu merupakan prestasi yang baik dilakukan oleh lulusan universitas satu-satunya di ibu kota Kaltara ini.

“Kita juga tidak mengharapkan lulusan Unikaltar itu untuk jadi PNS. Tapi, kalau bisa ciptakan lapangan kerja sendiri,” tegasnya.

Sementara, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Suriansyah mengatakan, hidup di zaman yang sudah serba digital ini, semua orang juga harus menyesuaikan diri. Maka dari itu, para sarjana yang ada harus terus meningkatkan kompetensi dirinya.

“Yang diperlukan sekarang ini bukan dimana dia bekerja. Tapi bagaimana caranya dia menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya dan orang lain. Kalau untuk mendapatkan pekerjaan, ini harus diubah cara pikirnya,” pungkas Suriansyah. (iwk/zia)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X