TARAKAN – Sebagai upaya mendongkrak perekonomian, pengembangan pariwisata di suatu daerah sangat penting. Hal tersebut disampaikan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara saat mengunjungi Tarakan, Kamis (7/3).
Dirinya menilai Kalimantan Utara (Kaltara) khususnya Tarakan memiliki potensi pariwisata yang perlu dikembangkan. Dengan berkembangnya pariwisata secara tidak langsung berpengaruh pada perkembangan ekonomi kecil, khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pariwisata sangat erat berkaitan dengan budaya, adat istiadat, kuliner, kerajinan tangan, dan lokasi wisata.
“Seperti pompa angguk yang ada di Tarakan, saya baru pertama kali datang ke suatu kota, ternyata ada pompa angguk di pinggir jalan, adanya pompa angguk di kota ini bisa menjadi objek pariwisata Instagramable bagi turis yang datang, saya saja tadi sampai turun dari mobil untuk berfoto di pompa angguk,” ungkapnya.
Media sosial (medsos) menjadi sarana yang baik dalam upaya mempromosikan pariwisata yang ada di Kaltara, karena jangkauannya yang cukup luas. “Saat ini kebanyakan turis yang datang dari luar negeri lebih memilih Yogyakarta dan Bali sebagai tempat wisata, padahal masih banyak tempat wisata lain di Indonesia bagus untuk dituju, seperti Tarakan,” ujarnya.
Dirinya mengungkapkan bila potensi pariwisata digali serius di tiap daerah, bukan tidak mungkin bisa menyaingi negara Thailand yang setiap tahunnya didatangi 35 juta wisatawan asing.
“Indonesia pada tahun 2014 baru didatangi 9 juta wisatawan asing, kalau sekarang mungkin sudah meningkat yakni ada 14 juta wisatawan asing,” bebernya.
Kota Tarakan dinilai mempunyai potensi untuk pengembangan pariwisata. Bila promosi yang dilakukan tepat sasaran, bukan tidak mungkin nantinya Tarakan akan membuka jalur penerbangan bagi turis negara ASEAN lainnya.
“Selain berdampak langsung pada perekonomian masyarakat kecil dan UMKM, kedatangan wisatawan asing ini juga berdampak pendapatan devisa negara. Menurut Bank Indonesia sangat bagus untuk menjaga stabilitas uang rupiah,” ujarnya.
Kedatangan dirinya pertama kali di Tarakan ini juga dalam rangka melihat langsung Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) yang baru berusia 2 tahun.
“Terima kasih dukungan Pemkot Tarakan dan Pemprov Kaltara terkait kehadian kami di sini. Kita berharap bisa bersama-sama membangun Kaltara lebih baik lagi terutama dalam hal pengendalian inflasi, mendorong UMKM, mendukung kegiatan digital ekonomi dan mendorong kegiatan pariwisata di Kaltara untuk lebih baik lagi,” ucapnya.
Wali Kota Tarakan dr. Khairul, M.Kes, mengatakan, ada dua hal penting yang akan dikembangkan Pemkot Tarakan bersama Bank Indonesia yakni pariwisata dan UMKM. Beberapa potensi pariwisata yang bisa dikembangkan di antaranya wisata kuliner dengan makanan khas Tarakan, tentu hal ini akan menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan.
“Wisata rekreasi di pantai juga perlu dikembangkan, karena kita punya Pantai Amal namun tidak dimanfaatkan dengan baik, selain itu kita juga punya wisata museum sejarah perang dan museum sejarah perminyakan yang lebih bagus dibandingkan negara Vietnam. Jika hal ini dikembangkan tentunya mendapatkan pemasukan bagi PAD Kota Tarakan,” ucapnya.
Selain itu pengembangan UMKM juga menjadi perhatian Pemkot Tarakan bersama Bank Indonesia. Pelaku UMKM nantinya akan didorong untuk berkembang dengan menyiapkan sarana dan wadah untuk mengembangkan produknya.
“Akan dibantu melakukan promosi hingga keluar Tarakan, saya juga kalau hanya membuat video produk, tapi tidak ada pembelinya,” tuturnya.
Dirinya berharap kerja sama yang dilakukan Pemkot Tarakan dengan Bank Indonesia nantinya dapat memberikan manfaat bagi kemajuan UMKM Tarakan. “Saya sudah sering melakukan komunikasi dengan pelaku UMKM bagaimana upaya kita mengembangkan produknya untuk dipasarkan, bahkan yang membanggakan ada pelaku UMKM produknya sudah diekspor ke Amerika tapi melalui Surabaya, ke depan kita akan berusaha mengekspor produk pelaku UMKM dari Tarakan langsung ke luar negeri,” imbuhnya. (jnr/lim)
