• Senin, 22 Desember 2025

PDAM Ungkap Sulitnya Bikin Terobosan Baru

Photo Author
- Senin, 25 Maret 2019 | 09:48 WIB

TARAKAN – Air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alam kritis. Begitulah setiap kali kekeringan melanda kota. Embung bukanlah solusi mengatasi hal tersebut. Satu-satunya harapan PDAM setiap kali dihadapkan pada masalah tersebut, adalah menunggu hujan turun.

Belum ada opsi lain persediaan air baku di Tarakan saat tidak terjadi hujan. Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Alam Tarakan Said Usman Assegaf menerangkan, saat ini pihaknya telah berupaya maksimal untuk mencari solusi terhadap situasi kesulitan Kota Tarakan. Ia menerangkan sejauh ini pihaknya telah memiliki rencana jangka panjang maupun rencana dalam jangka pendek. Hanya upaya tersebut tidak didukung dengan kesiapan pemerintah.

“Sebenarnya perencanaan PDAM itu 25 tahun ke depan. Di samping perencanaan setiap tahun dan 5 tahun sekali. Kan ada corporate plan, setiap tahun mau buat apa. Kembali ke persoalannya adalah kepada anggaran. Kalau kita mempunyai perencanaan sebagus apa pun kalau anggaran yang menunjang tidak ada, kita mau buat apa,” bebernya, kemarin (23/3).

Ia menerangkan jika selama ini pihaknya cukup intens dalam mencari solusi dan terobosan. Terbukti dalam 3 tahun terakhir PDAM berhasil menambah 3 embung baru dan 5 ribu sambungan di Kota Tarakan.

“Sekarang bicara yang ada di Tarakan, selama ini kan kita sudah berupaya, zaman saya dari yang hanya 2 embung sekarang kan sudah 5 embung. Dalam 3 tahun. Dari 22 ribu sambungan sekarang sudah masuk 27 ribu,” tuturnya.

Ia menerangkan, alasan utama dirinya yang mengharapakan hujan adalah karena kondisi Tarakan yang berbentuk pulau. Hanya dapat mengandalkan hujan semata. Hal itu dikarenakan, mahalnya biaya desalinasi air laut sehingga pihaknya belum mampu merealisasi terobosan tersebut. Selain itu, menurutnya tidak adanya sungai yang dapat dimanfaatkan lagi.

“Semua kan asalnya dari air hujan air sungai pun berasal dari hujan. Cuma ada yang kapasitasnya besar, ada yang kecil. Kebetulan kan sungai kita ini kecil-kecil dan sudah dirambah. Kalau kita lihat pakai drone sudah tidak ada lagi sungai yang airnya bisa diambil,” tuturnya.

Mengenai belum beroperasinya Embung Rawasari, ia menerangkan jika saat ini embung tersebut telah siap digunakan. Namun masih ada pipa embung yang tersambung menuju pipa Embung Persemaian. Hal tersebut dikarenakan beberapa meter pipa harus melewati Hutan Lindung. Diharapkan dukungan badan terkait agar pipa dapat melewati Hutan Lindung.

“Embung Rawasari sekarang sudah selesai, tinggal sekarang ini menunggu 2 hal yaitu pencucian embungnya, yang kedua connecting pipa ke Persemaian. Perpipaan ini kan disambung melalui upaya pemerintah lagi, PDAM ini sebenarnya cuma mengelola air. Tidak punya tanggung jawab PDAM ini terhadap lingkungan,” tegasnya.

Meski PDAM tidak memiliki tanggung jawab dalam mencari solusi ketersediaan air, namun selama ini pihaknya tetap melakukan upaya demi mengalirkan air untuk masyarakat. Hanya, menurutnya sangat tidak etis jika berbagai pihak melemparkan tanggung jawab kepada PDAM.

“Bagaimana mau buat terobosan kalau tidak ada dukungan pemerintah, masak PDAM mau besarin sungai sendiri, yah tidak bisa. Kan ada dinas terkait. Yang mencari solusi sebenarnya itu pemerintah, PDAM ini hanya mengolah. Jadi kalau misalnya kekeringan ini sungai kita sudah hancur, tanya kepada dinas lingkungan hidup. Bagaimana sumber air kita tercemar? Konfirmasi ke dinkes. Makanya kalau tidak ada air kami diam. Kami hanya menginformasikan kalau air habis. Untuk menjaga ketersediaan air wewenang itu ada di dinas-dinas lain,” murka Usman.

Ia menuturkan, seharusnya dinas terkait sama-sama saling membahu bersama PDAM dalam mencari sumber air. Mengingat koordinasi selama ini rutin selalu berjalan. Meski demikian, sejauh ini koordinasi tersebut hanya berlaku di atas meja rapat saja.

“Dinas-dinas lain, bukan hanya harus peka tapi itu memang sudah tugasnya. Jangan semua hal yang menyangkut air menyalahkan PDAM. Karena untuk mengamankan sumber air ini bukan tupoksi PDAM. Kami hanya melaporkan,” pungkasnya. (*/zac/lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X