TANJUNG SELOR – Momen pelaksanaan ibadah puasa saat Ramadan, tentu tak lepas dari takjil atau jajanan jelang berbuka puasa. Di Kabupaten Bulungan, pedagang takjil pun kerap ada dan berjajar rapi di setiap sudut kota ataupun desa.
Hanya, sayangnya sejauh ini dari ratusan pedagang takjil yang ada. Tidak ada yang secara pro aktif melapor kepada dinas atau instansi terkait lainnya. Sehingga kehigienisan dari takjil itu terkadang tak sepenuhnya terjamin.
Sebab, sejak awal tidak ada dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu dari setiap pedagang takjil oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulungan, salah satunya. Kepala Dinkes Kesehatan Bulungan, Idewan Budi Santoso pun tak menampiknya. Memang sejauh ini tidak ada pedagang takjil yang melapor.Termasuk, dari dinas sendiri juga tak ada melakukan instruksi-instruksi tersebut kepada para pedagang takjil.
“Memang tidak ada yang melapor ke kami (Dinkes Bulungan) soal kehigienisan dagangannya. Dan kami juga tidak mengeluarkan instruksi itu juga," ungkapnya kepada Radar Kaltara saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Minggu (5/5).
Ditanya mengenai cara pengawasan yang dilakukan olehnya? Budi sapaan akrabnya menjelaskan bahwa biasanya saat pelaksanaan ibadah puasa ada menggelar inspeksi mendadak (sidak). Dari sidak itu akan diketahui apakah takjil yang dijual kepada masyarakat itu higienis atau tidaknya.
“Dari sidak itu akan kita ketahui bagaimana takjil para pedagang itu. Karena memang kami akui tidak ada yang sifatnya izin lapor ke kami," ujarnya.
Lanjutnya, dalam sidak nantinya. Pihaknya mengaku bahwa tidak hanya dari Dinkes Bulungan sendiri. Namun, melibatkan instansi lainnya. Termasuk aparat TNI/Polri, Satpol PP dan Disperindagkop serta lainnya. “Ini juga tidak hanya tingkat kabupaten yang bergerak melakukan sidak. Karena di sini ada provinsi. Mereka juga terlibat dalam aksi sidak itu juga," jelasnya.
Di sisi lain, Budi mengimbau kepada seluruh pedagang takjil agar dapat menjaga makanan dan minuman yang dijajakan dengan kehigienisan. Tentunya, pihaknya dan instansi terkait lainnya tak segan dalam menindak jika ditemukan takjil yang dianggap berbahaya untuk dikonsumsi. “Takjil ini memang menjadi jajanan paling diburu. Tapi, kami imbau pedagang takjil dapat memperhatikan kehigienisannya," pungkasnya. (omg/eza)