• Senin, 22 Desember 2025

Idulfitri, Pesan Wali Kota dan Ketua MUI Jaga Persatuan

Photo Author
- Rabu, 5 Juni 2019 | 18:52 WIB

 TARAKAN - Ribuan jemaah memenuhi Masjid Baitul Izzah Islamic Center, Rabu (5/6) pagi. Dalam pelaksanaan ibadah salat Id di Islamic Center tahun ini, Wali Kota Tarakan ditunjuk sebagai khatib untuk menyampaikan khotbah.

Kepada Radar Tarakan, Wali Kota Tarakan dr. Khairul, M.Kes, mengatakan dalam perayaan Idulfitri ini, dirinya menyampaikan pesan kepada setiap umat Islam bahwa tujuan puasa ialah untuk menciptakan orang yang bertakwa. “Implementasi ketakwaan ini mestinya tidak hanya di bulan suci Ramadan, tapi juga setelah Ramadan seperti menyantuni orang lain, peduli terhadap kesulitan orang lain yang merupakan hikmah utama dari bulan puasa,” ujarnya.

Tak hanya itu, Ramadan juga mengajarkan setiap umat Islam untuk bersikap ikhlas dan rida terhadap ketentuan Allah. Sehingga setiap manusia hendaknya tidak memaksakan kehendak yang dapat merusak tatanan kehidupan pribadi, berbangsa dan bernegara. Melalui hal tersebut, Khairul mengharapkan agar masyarakat dapat mengamalkan Alquran agar perilaku masyarakat muslim sejalan dengan tuntunan Alquran.

“Ajaran Islam bukan untuk mengenal kekerasan. Mudah-mudahan hikmah kesabaran, empati dan menyantuni tidak hanya dilaksanakan selama sebulan penuh, tapi juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tarakan  K.H. Muhammad Anas mengatakan bahwa sebelum merayakan Idulfitri, umat Islam wajib menentukan hilal 1 syawal. Di Indonesia ini, memiliki Kementerian Agama yang membidangi khusus penentuan hilal, sehingga seluruh umat muslim Indonesia wajib melakanakan rukyatul hilal.

Saat melihat hilal pada Selasa (4/6), diadakan isbat atau penetapan oleh Kementerian Agama.

“Tapi, kalau tidak ada yang melihat, maka ditambah lagi satu hari puasa,” ujarnya.

Anas menjelaskan bahwa di negara Indonesia terdapat dua pemahaman, yakni rukyatul hilal dan hisab hakiki yang merupakan perhitungan secara hakiki yang sering digunakan oleh kalangan Muhammadiyah.

Jika hilal telah terbit, maka diimbau kepada seluruh umat Islam untuk melakukan takbir dan memuja Allah SWT sebagai tanda memproklamirkan kemenangan karena telah melawan hawa nafsu selama sebulan penuh.

Selanjutnya, pada pagi harinya setiap umat Islam disunnahkan melakukan ibadah salat dua rakaat yang dinamakan salat Id atau salat Idulfitri yang artinya kembali kepada kesucian. “Alfaidzin artinya kemenangan. Untuk membuktikan kemenangan itu, maka dibuktikan secara biologis halalbihalal dan maaf-memaafkan,” jelasnya.

Di Hari Raya Idulfitri ini, Anas mengharapkan agar setiap umat Islam dapat memberi kesejukan dan kedamaian kepada seluruh masyarakat. Tak hanya itu, Anas juga mengajak umat Islam agar memegang teguh sila ketiga, yakni persatuan Indonesia tanpa memandang latar belakang agama, etnis dan sebagainya. (shy/lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: kalpos123-Azward Kaltara

Tags

Rekomendasi

Terkini

X