TANJUNG SELOR - Melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perubahan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Bulungan mulai melakukan pengerjaan jalan dari Kecamatan Tanjung Palas, Desa Teras Baru hingga Desa Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah.
Kepala Bidang Bina Marga pada DPU-PR Bulungan, Fakhrudin mengatakan, pengerjaan sudah dimulai sejak beberapa hari lalu. Dan pengerjaan itu hanya sebatas pengerjaan pemasangan agregat kelas B. “Tapi tidak semua kita agregat, karena anggarannya terbatas,” ungkap Fakhrudin kepada Radar Kaltara.
Alokasi untuk pengerjaan itu hanya Rp 1,8 miliar, jumlah itu tentu tidak dapat mengakomodasi perbaikan secara menyeluruh. Kemungkinan hanya bisa mengakomodasi seperlima atau seperenam dari total panjang jalan sepanjang 13 kilometer (km).
“Kalau di anggaran tahun 2020 kita belum tahu apakah ada alokasi untuk jalan Salimbatu atau tidak, kemungkinan tidak ada,” bebernya.
Meski begitu pihaknya akan terus berupaya melakukan perbaikan dengan anggaran yang ada. Saat ini pihaknya berharap pengalihan kegiatan bantuan keuangan (bankeu) Rp 3 miliar ke Salimbatu.
“Mudah-mudahan saja ada, tapi saat ini kita belum bisa melakukan lelang, karena masih menunggu asistensi dari provinsi. Asistensi rencananya akan dilakukan pekan depan,” sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa sebelumnya DPU-PR juga telah melakukan normalisasi drainase dan pelebaran jalan. Hal itu dilakukan agar drainase bisa berfungsi secara maksimal. Sebab sebelumnya aliran sungai itu tidak berfungsi secara maksimal.
Sementara, Bupati Bulungan. H. Sudjati juga berharap agar asistensi bisa secepatnya dilakukan. Karena kalau belum asistensi Pemkab Bulungan tidak bisa melakukan lelang. “Saya sudah tanya ke DPRD Kaltara. Tapi belum ada juga asistensi,” bebernya.
Oleh karena itu pihaknya berharap kepada provinsi agar segera melakukan asistensi. Jika sudah dilakukan asistensi maka akan langsung dilakukan lelang. “Semakin cepat semakin bagus, dan jalan juga bisa cepat dikerjakan,” bebernya.
Proses lelang, sambung Sudjati, tidak sebentar karena harus menunggu pemenang lelang. Kalau tidak ada maka akan dilakukan lelang ulang, tentu hal itu akan memperpanjang waktu. “Jadi kita berharap pengalihan kegiatan itu bisa secepatnya dilakukan asistensi,” pungkasnya. (*/jai/eza)