NUNUKAN – Seorang turis Warga Negara Asing (WNA) asal Australia bernama Camkim Stephen Honard (60), sempat dikabarkan hilang di hutan Desa Long Layu, Kecamatan Krayan Selatan selama sepekan lebih. Diketahui, turis tersebut dinyatakan hilang sejak 20 Desember 2019 lalu.
Bahkan WNA Australia tersebut hilang bersama pemandunya bernama Muhammad Mohdar Kanawiha. Berntung keduanya ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat pada Kamis (2/12) sore kemarin oleh personel gabungan.
Itu diungkapkan Kabid Humas Polda Kalimantan Utara AKBP Berliando kepada sejumlah pewarta harian ketika merilis informasi ditemukannya turis yang sempat dikabarkan hilang tersebut. Turis berkewarganegaraan Australia biasa dipanggil Honard bersama pemandunya Mohdar tersebut, ditemukan tidak jauh di daerah hutan Desa Long Layu itu sendiri.
“Ya, setelah dikonfirmasi ke Dir Intelkam, keduanya sudah ditemukan siang kemarin (Kamis, Red). Keduanya dalam keadaan sehan dan selamat,” ungkap Berliando.
Dijelaskan Berliando, dalam berita acara Camat Krayan Selatan, hilangnya Honard dan Mohdar, dilaporkan ke Kecamatan Krayan Selatan bersama ketua adat dan kepala Desa, sejak 20 Desember 2019, dan di dalam laporan, keberadaan turis dan pencarian yang dilakukan mulai tanggal 24 Desember 2019.
Dalam surat dijelaskan, keduanya berangkat dari Desa Long Layu akan menuju Desa Pa Uping, Kabupaten Malinau pada 16 Desember lalu. Dalam perjalanan keduanya sempat diantar 2 orang masyarakat Desa Long Layu, ke Pondok Batu.
Tepat pada 20 Desember tersebut, keempatnya baik masyarakat Long Layu dan turis beserta pemandunya tersebut, mengharapkan dijemput kendaraan dari Desa Pa Uping. Tapi, setelah 2 hari menunggu di pondok batu, kendaraan yang diharapkan, tidak kunjung tiba mejemput dan mereka pun mengambil keputusan untuk kembali saka ke Desa Long Layu.
Padahal, kedua warga yang sempat mengantarkan mereka ke Pondok Batu, terus melakukan komunikasi dengan sopir kendaraan untuk meminta menjemput mereka di Pondok Batu. Setelah sepakat dan tiba di Pondok Batu, sopir tidak bertemu dengan keduanya. Padahal, sopir tersebut juga sudah mencari keduanya hingga ke Pondok Batu. “Dari situlah mereka dilaporkan hilang dan pencarian gabungan langsung dilakukan pada akhirnya baru ditemukan kemarin (Kamis, Red) untung keduanya baik-baik saja,” ujar Berliando.
Hasil pemeriksaan sementara, turis WNA Australia tersebut merupakan salah satu peneliti. Sayangnya, aktivitasnya untuk penelitiannya, tidak dilaporkan ke pihak terkait. Meski begitu, Honard memiliki dokumen resmi baik luar dan dalam negeri. “Jadi yang bersangkutan ini seperti bukan hilang, tapi memang pencinta lingkungan dan jalan masuk ke hutan bersama tour guide-nya,” jelas Berliando. (raw/zia)