NUNUKAN – Pria paruh baya berinisial JM (30), diamankan polisi dari unit Gakkum Sat Polair Polres Nunukan, lantaran mencoba memberangkatkan atau menyelundupkan belasan orang diduga WNI yang akan bekerja menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) tanpa dokumen (Ilegal) ke Malaysia melalui jalur ilegal, Senin (27/1) lalu.
Diungkapkan Kasubbag Humas Polres Nunukan Iptu M. Karyadi, setidaknya ada belasan orang dewasa dan anak-anak yang hendak diselundupkan melalui jalur ilegal ke Malaysia menggunakan jasa pelaku JM. “JM diamankan personel yang sedang gencar melakukan patroli khususnya di sejumlah deerah perairan dan pelabuhan tradisional atau dimana jalur yang ditarget punya akses bisa sampai hingga ke Malaysia. Setelah melihat kecurigaan, semua langsung diperiksa,” ungkap Karyadi.
Hasilnya pun JM diamankan di perairan dengan titik koordinat 4°.08'.40" N 117°.38'.43" E, atau daerah perairan Sungai Jepun, Nunukan Selatan. Saat ini, personel menemukan setidaknya ada 12 orang yang nyaris diberangkatkan dan terancam keselamatannya.
Hasil pemeriksaan sementara, JM memberangkatkan calon PMI tak berdokumen tersebut secara perseorangan atau tanpa izin dari instansi yang menanganinya. Hal ini jelas bisa saja mengancam keselamatan orang yang akan diberangkatkan. Apalagi, ternyata banyak anak-anak juga yang akan ikut berangkat. “Itu harusnya menjadi pelajaran. Seperti tidak jera. Jika nanti terjadi sesuatu siapa yang akan bertanggung jawab,” tegas Karyadi.
Dari keterangan JM, tiap penumpangnya dikenakan biaya Rp 300 ribu. Namun biaya tersebut baru akan dibayar jika seluruh penumpang telah sampai di tempat tujuan yakni Tawau, Malaysia.
Selain JM, juga diamankan 1 unit speedboat beserta mesin dan telepon seluler. Belasan orang yang batal diberangkatkan tersebut pun langsung dilimpahkan ke Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI). “Ya, semua korban langsung kami limpahkan ke instansi yang menanganinya. Sementara pelaku seraya menjalani pemeriksaan lebih detail, yang bersangkutan sudah mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Mapolres Nunukan,” beber Karyadi. (raw/ash)