• Minggu, 21 Desember 2025

Kaltara Masih Potensi Diguyur Hujan

Photo Author
- Kamis, 3 Januari 2019 | 15:28 WIB

PRAKIRAWAN Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan, William Sinaga menyatakan hujan yang mengguyur Tarakan sepanjang Rabu (2/1), tergolong ekstrem. 

Dari data satelit yang dipantau BMKG Tarakan, hujan sudah terjadi sejak Rabu dini hari, sekira pukul 01.00 Wita, dengan intensitas mencapai 100,8 milimeter.

“Kalau yang hari ini (kemarin) memang cukup ekstrem, karena dia sudah 100,8 milimeter. Tidak dibilang ekstrem kalau tidak 20 milimeter per jam. Jadi, ekstrem itu maksudnya cukup lebat memengaruhi. Misalnya, terjadi genangan atau banjir,” ujar William, kemarin.

Bahkan, sampai di atas pukul 10.30 Wita, ia memantau masih ada pertumbuhan awan hujan dari arah tenggara menuju barat Kalimantan Utara, sehingga hujan masih berlangsung sampai siang, meski dengan intensitas ringan hingga sedang. 

Menurut William, kondisi hujan terjadi hampir di seluruh Kalimantan Utara. Karena berdasarkan analisis atmosfer, terjadi penumpukan awan hujan di wilayah Kalimantan Utara pada Rabu. BMKG juga sudah mengeluarkan peringatan untuk sejumlah daerah di Kaltara.

“Perkiraan cuaca memang tanggal 2 dini hari itu terjadi hujan dan sudah di warning ada potensi hujan sedang lebat di wilayah Sembakung, Tulin Unsoi, sebagian besar wilayah Kalimantan utara. Memang merata kalau kita lihat di satelit tadi,” tuturnya.  

BMKG memperkirakan hujan masih terjadi hari ini. Namun, dari pengamatan, tidak seperti kemarin. Khusus Tarakan, diperkirakan hanya mengguyur pada dini hari hingga pagi. Sementara, siang hingga sore hari cenderung cerah berawan. 

“Untuk besok (hari ini) perkiraan cuacanya umumnya cerah berawan dengan potensi hujan malam dan dini hari di Malinau, Tarakan masih ada, dan di Tanjung Selor,” ujarnya.

Selain hujan, William juga mengimbau nelayan kecil agar berhati-hati ketika melaut, karena tinggi gelombang di perairan Kaltara pada Kamis bisa mencapai 1,25 meter. 

Sementara itu, menurut pantauan BMKG Kelas III Bulungan, kondisi atmosfer pada pukul 08.00, kemarin, teridentifikasi adanya peningkatan tekanan udara di dataran Asia. Selain itu, terpantau munculnya badai tropis di sebelah barat Pulau Kalimantan, tepatnya di Laut China Selatan. 

"BMKG juga mengidentifikasi adanya bibit siklon tropis (997HPA) di Teluk Carpentaria Australia (sebelah selatan Papua) dan beberapa pusat tekanan rendah di selatan Pulau Jawa," ujar Khilmi, Kepala BMKG Kelas III Bulungan.

Khusus di Kalimantan utara, lanjutnya, dikarenakan munculnya badai tropis Pabuk, menyebabkan pergerakan masa udara dari Asia yang bergerak menuju Indonesia tertarik dan sehingga membentuk belokan angin (shearline) dan daerah konvergensi yang mengakibatkan munculnya awan-awan konvektif di wilayah Kalimantan Utara, yang berdampak pada potensi hujan sedang hingga lebat.

“Keadaan ini diperkirakan sampai 2 hari ke depan,” ujarnya. (mrs/*/fai/fen)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X