TARAKAN – Fenomena Supermoon sejak Ahad (20/1) hingga malam tadi, tidak berdampak terhadap air pasang tinggi di wilayah Kalimantan Utara. Meski, data yang diterima Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan, dampak air pasang terjadi hingga Selasa (22/1).
Untuk diketahui, fenomena Supermoon atau posisi jarak terdekat bulan terhadap bumi ini memengaruhi kondisi pasang maksimum air laut di Indonesia.
“Ada peringatan untuk kewaspadan pada tanggal 19 sampai 22 Januari di beberapa wilayah yaitu di pesisir Jakarta, pesisir utara Jawa Tengah, Jawa Timur, Cilacap, Kalimantan Barat dan pesisir Makassar. Untuk wilayah Kalimantan Utara tidak ada peringatan dini,” ujar prakirawan BMKG Tarakan, William Sinaga, Senin (21/1).
Data hasil pantauan satelit BMKG Tarakan, tinggi gelombang pada hari ini diperkirakan hanya mencapai 0,25 - 1 meter. Sedangkan kemarin, berkisar 0,75 – 1,5 meter.
Rustam, salah seorang nelayan, juga mengaku kondisi perairan Kaltara pada Senin malam, sekira pukul 20.50 Wita, cukup tenang. “Sekarang kami di laut posisi sekitar 4 mil dari daratan. Kayaknya teduh. Padahal, tadi malam (kemarin malam) tidak bersahabat. Tapi ini alhamdulillah agak tenang,” ujar Rustam saat dihubungi melalui sambungan telepon, malam tadi.
Selain tidak terlalu bergelombang, Rustam juga menyebut embusan angin masih normal. Arah angin yang ia perkirakan menuju selatan, berdampak pada kondisi gelombang.
“Beberapa hari ini tidak maksimal (tangkapan) karena kencang angin, besar gelombang. Jadi alat tangkap itu tidak merapat ke bawah,” ujarnya. (mrs/fen)
