TANJUNG SELOR - Sebanyak 1.014 personel di jajaran Polda Kaltara akan dikerahkan untuk pengamanan pemilu serentak pada 17 April mendatang.
Jumlah tersebut terdiri dari Polres Bulungan sebanyak 275 personel, Polres Tarakan 198 personel, Polres Nunukan 443 personel dan Polres Malinau sebanyak 98 personel.
Kapolda Kaltara Brigjen Indrajit mengatakan, pengamanan termasuk dilakukan di 2.183 tempat pemungutan suara (TPS). Menurutnya, pengamanan TPS menggunakan 3 pola yaitu pola TPS kurang rawan, TPS rawan dan TPS sangat rawan.
Indrajit juga menginstruksikan dan menekankan kepada seluruh kapolres dan pejabat utama Polda Kaltara menjelang pemilihan umum agar bisa memantau adanya berita yang tidak benar atau hoaks. Dan, dirinya juga mewanti-wanti agar tidak menyebarkan ujaran kebencian atau hate speech.
“Kita harus antisipasi hoaks dan hate speech ini yang bisa meresahkan masyarakat. Karena itu bisa memengaruhi masyarakat, karena menerima sumber yang tidak jelas,” ujarnya.
Indrajit juga telah memerintahkan kepada jajarannya agar memantau media sosial. Pasalnya, kata dia, dunia maya paling mudah untuk dijangkau dan disusupi dengan pemberitaan yang tidak benar. Sehingga, sedini mungkin bisa terendus dan dilacak keberadaannya.
“Kami ada Unit Cyber Crime yang selalu memantau dan terus berpatroli di dunia maya,” tegasnya.
Untuk setiap pemberitaan ataupun hal-hal yang bersifat memecah belah persatuan, dia menyarankan agar dikroscek dan mencari sumbernya. Jika hanya ditelan begitu saja, maka hal itu bisa membuat masyarakat resah.
“Kalau masyarakat sudah terpengaruh bahasa fitnah, maka situasi kamtibmas akan terganggu,” ujarnya. (*/fai/fen)
