• Senin, 22 Desember 2025

Korban Longsor Kesulitan Menggerakkan Kaki

Photo Author
- Jumat, 5 April 2019 | 13:56 WIB

TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan merespons musibah tanah longsor yang telah merusak sejumlah rumah warga, dengan melakukan penanganan serius.

Sejak kemarin (4/4), Pemkot Tarakan telah menetapkan status tanggap darurat bencana dan ditindaklanjuti dengan sejumlah kegiatan, untuk penanganan bencana.

“Keputusan tadi dianggap bahwa ini situasi bencana, dan itu ditetapkan sebagai tanggap darurat bencana,” ujar Wali Kota Tarakan Khairul, ditemui usai memimpin rapat masalah penanganan longsor kemarin (4/4).

Setelah menetapkan status tanggap bencana, pihaknya akan melakukan upaya-upaya pencegahan terjadinya longsor susulan. “Termasuk membantu warga yang menjadi korban, seperti membantu membersihkan puing-puing reruntuhan, termasuk juga melakukan pemulihan bersama, dibantu oleh dinas teknis,” lanjutnya.

Pemberian bantuan kepada korban terdampak longsor, berupa bantuan barang kebutuhan sehari-hari seperti pakaian dan selimut, apabila memang dibutuhkan.

“Namun yang paling penting adalah upaya pencegahan terhadap tanah longsor. Karena itu, akan dilakukan tindakan terhadap daerah rawan longsor, terutama di perbukitan yang memiliki kemiringan di atas 30 derajat, serta daerah hutan gundul,” ungkapnya.

Pemkot Tarakan menyiapkan anggaran melalui dana tidak terduga untuk penanganannya. Dengan status tanggap darurat bencana yang sudah ditetapkan, memungkinkan menggunakan dana tersebut untuk menanggulangi bencana.

Termasuk memperbaiki sebagian badan jalan Bhayangkara yang ambles. Khairul mengaku bahwa kerusakan tersebut akan dilaporkan ke Pemprov Kaltara untuk mendapat perbaikan.

Khairul juga sudah menjenguk satu korban luka akibat longsor. Dirinya juga menginstruksikan petugas kesehatan untuk mengecek kondisi korban. “Karena korban masih kesulitan menggerakkan kakinya,” terangnya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan, hujan yang mengguyur Tarakan pada 3 April lalu  menyebabkan 14 titik longsor.

“Dua di Pamusian, 12 di Kelurahan Karang Anyar, satu titik terputus di jalan Bhayangkara,” ujar Abdul Azis kepada awak media. 

Dengan jumlah tersebut, ditambah lagi kerusakan rumah pada longsor sebelumnya, totalnya mencapai 30 rumah. Ditambah kerusakan beberapa fasilitas umum seperti jalan, menjadi alasan Pemkot Tarakan menetapkan status tanggap darurat bencana.

“Status tanggap darurat bisa 3 hari, ada 7 hari, ada juga 14 hari,” jelas Abdul Azis.

Terhadap korban longsor, langkah awal yang akan dilakukan adalah pengurangan risiko terjadi longsor susulan dengan memasang terpal, menutupi longsor yang terbuka, lalu membuatkan jalan air. Pihaknya juga akan melibatkan TNI/Polri untuk melakukan pembersihan. “Kalau dari teman-teman TNI/Polri siap, yang penting peralatannya,” ujar pria yang ditunjuk sebagai komandan tanggap darurat bencana ini.

Adapun korban luka, jika tidak terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, Pemkot Tarakan memfasilitasi biaya pengobatannya melalui dana belanja tidak terduga. (mrs/udi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X