• Senin, 22 Desember 2025

Penumpang Berangkat Melonjak 47 Persen

Photo Author
- Rabu, 11 Mei 2022 | 20:19 WIB
ARUS BALIK: Layanan penerbangan keberangkatan penumpang di Bandara Juwata Tarakan naik hingga 47 Persen.
ARUS BALIK: Layanan penerbangan keberangkatan penumpang di Bandara Juwata Tarakan naik hingga 47 Persen.

TARAKAN - Jumlah penumpang saat arus mudik dan balik di Bandara Juwata Tarakan meningkat dibanding tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan tidak adanya larangan arus mudik oleh pemerintah. 

Ketua Posko Angkutan Lebaran Terpadu Bandara Juwata Tarakan Joni Andre mengatakan, selama arus mudik dan balik berlangsung, jumlah penumpang yang tiba dan berangkat paling banyak terjadi pada 8 Mei lalu. Saat itu, sebanyak 940 penumpang yang tiba di Bandara Juwata Tarakan dan 946 penumpang berangkat.

“Untuk jumlah pesawat yang tertinggi itu pada 6 Mei lalu. Pesawat yang datang ada 15 pesawat. Kemudian yang tertinggi berangkat pada 3 Mei, sebanyak 22 pesawat yang berangkat,” sebutnya, Selasa (10/5).

Berdasarkan data, terdapat pertumbuhan dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, untuk kedatangan penumpang selama arus mudik dan balik sebanyak 6.674 orang dan 10.081 penumpang berangkat. Sementara tahun ini, untuk arus mudik dan balik terdapat 8.107 penumpang datang dan berangkat 12.782 orang.

“Untuk penumpang yang datang mengalami kenaikan 21 persen dibandingkan tahun lalu. Untuk keberangkatan ada kenaikan 47 persen dari tahun lalu,” ungkapnya.

Meski ada kenaikan jumlah penumpang berangkat dan tiba pada arus mudik dan balik. Pihaknya mendapati jumlah tersebut belum mengalami kenaikan, dibandingkan tahun 2019 lalu. Terlebih pada tahun 2019 lalu belum adanya pandemi Covid-19. Saat itu untuk kedatangan ada 13.798 penumpang dan keberangkatan 16.584 penumpang. 

Jumlah pesawat yang datang di tahun 2019 sebanyak 190 pesawat dan tahun 2022 ada 207 pesawat. Sehingga ada kenaikan, karena dihitung dengan pesawat perintis dan pesawat kargo ke pedalaman. Sama halnya pesawat berangkat. Di tahun 2019 terdapat 200 pesawat dan tahun ini 209 pesawat.

“Tahun lalu masih ada pengetatan dan pembatasan mobilitas. Kalau sekarang sudah ada kelonggaran. Alhamdulillah ada kenaikan 17 persen untuk jumlah penumpang,” jelasnya.

Selama arus mudik dan balik Idul Fitri tahun ini, pihaknya tidak ada menemukan kejadian yang menonjol. Hanya ada satu keterlambatan keberangkatan, salah satu maskapai yang terjadi H-2 sebelum Idul Fitri. Namun saat itu didapati delay keberangkatan karena permasalahan teknis pesawat. Namun perbaikan sudah berhasil dilakukan dan pihak maskapai memberikan kompensasi hak para penumpang. 

Dalam aturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bila keterlambatan keberangkatan, maka kompensasi yang harus dibayar oleh maskapai. (sas/uno)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X