• Senin, 22 Desember 2025

Hanya Satu Kali Dikunjungi

Photo Author
- Selasa, 12 Juli 2022 | 22:44 WIB
KUNJUNGAN BAGI WARGA BINAAN: Wajib scan barcode aplikasi Pedulilindungi dan menjaga protokol kesehatan (prokes) saat ke Lapas Kelas IIA Tarakan.
KUNJUNGAN BAGI WARGA BINAAN: Wajib scan barcode aplikasi Pedulilindungi dan menjaga protokol kesehatan (prokes) saat ke Lapas Kelas IIA Tarakan.

TARAKAN - Hingga saat ini Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan masih membuka kunjungan terbatas bagi keluarga warga binaan. 

Pelaksanaan kunjungan tetap menyesuaikan kondisi daerah. Di Tarakan kunjungan dilakukan terbatas untuk penitipan barang maupun kunjungan online melalui video call, hingga pertemuan langsung.

“Kami beri kesempatan, tapi dengan aturan protokol ketat maupun aturan khusus. Makanya, namanya kunjungan terbatas,” ujar Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Kanwil Kaltim-Kaltara Jumadi, Senin (11/7).

Selama dibukanya jam kunjungan sejak pekan lalu, kondisi dipastikan kondusif. Namun belum banyak keluarga yang datang berkunjung. “Kami menyampaikan kepada masyarakat, tidak hanya kepada warga binaan langsung. Tetapi juga melalui media social, agar keluarga bisa tahu kalau jam kunjungan dibuka dan terbatas,” jelasnya.

Pembatasan kunjungan, pihaknya memberikan kesempatan kepada warga binaan bertemu keluarga. Selain agar memberikan hal positif, juga menghindari penyebaran Covid-19. Pengunjung dibatasi hanya keluarga inti, seperti orangtua warga binaan, anak, istri, kakak adik dan paman. 

Pengunjung pun diwajibkan sudah mendapatkan vaksin Booster atau vaksin tahap ketiga. Termasuk wajib scan barcode aplikasi Pedulilindungi dan menjaga protokol kesehatan (prokes). Selain itu, kunjungan dibatasi hanya satu kali dikunjungi. “Supaya ruangan tidak penuh dan tak melanggar prokes,” imbuhnya. 

Pengawalan petugas Lapas juga dilakukan terhadap para pengunjung selama jam kunjungan. Hal ini sekaligus untuk memastikan tidak terjadi upaya penyelundupan. Pengawasan kunjungan terbatas ini lebih ringan. Dibandingkan kunjungan pada umumnya, pengunjung yang datang kebanyakan orang yang sama dan berkali-kali sehingga mudah melakukan tracking. 

“Harapan kami, biarpun terbatas, tetapi diterapkan (pengawasan maksimal). Karena merupakan standar operasional prosedur yang harus dikerjakan. Pengawasan, pemeriksaan badan harus tetap dilakukan dan diperketat,” tuturnya. 

Pihaknya juga terbantu dengan adanya mesin X-Ray yang mulai ditempatkan di pintu masuk kunjungan. Dengan tetap memastikan tidak ada barang terlarang yang masuk Lapas. Sehingga pemeriksaan dilakukan dengan pemeriksaan badan. 

“Tidak hanya satu titik saja, tetapi namanya penyelundupan berbagai cara dan modus dilakukan. Harapan kami semua bisa berjalan dengan baik. Sehingga warga binaan bisa bertemu keluarga, walaupun waktunya tidak setiap hari,” ungkapnya. (sas/uno)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X