• Senin, 22 Desember 2025

Dua Jam Tertimbun Tanah, Korban Meninggal Dunia dengan Posisi Telungkup

Photo Author
- Jumat, 19 Agustus 2022 | 15:52 WIB
PENGGALIAN: Tim SAR gabungan melakukan penggalian tanah untuk mengangkat korban yang tertimbun longsoran, Kamis (18/8).
PENGGALIAN: Tim SAR gabungan melakukan penggalian tanah untuk mengangkat korban yang tertimbun longsoran, Kamis (18/8).

TARAKAN - Warga Jalan Cahaya Baru RT 04 Kelurahan Karang Harapan, Galih, meninggal dunia akibat tertimbun longsor, Kamis (18/8).

Menurut informasi di lapangan, pria berusia 25 tahun itu melakukan aktivitas menggali pasir di gunung. Tepat di depan permukiman warga, di Jalan Anggrek II, Kelurahan Karang Anyar bersama rekannya, Nur Alam.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan Syahril mengakui, menerima informasi adanya kejadian membahayakan manusia sekira pukul 17.00 Wita.

“Pencarian menggunakan sarana compartement dan alat extrikasi. Waktu kami temukan, korban dalam kondisi telungkup dan meninggal dunia,” singkat Syahril.

Dalam proses pencarian korban, sebagian besar menggunakan sekop untuk memastikan alat yang digunakan tidak melukai korban. Setelah ditemukan, korban langsung dibawa ke RSUD dr Jusuf SK, namun dinyatakan meninggal dunia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan Yonsep menuturkan, kejadian sekira pukul 15.30 Wita. Posisi korban tengah mengambil tanah timbunan bersama seorang rekannya. Saat dilakukan penggalian, terjadi longsor. “Korban sempat lari sama temannya. Tapi, temannya berhasil lari dan korban tidak sempat, jadi tertimbun,” terangnya.

Di lokasi, korban melakukan penggalian tanah sementara ini memang tidak memiliki izin. Namun, biasanya lokasi tersebut sering digunakan untuk menambang pasir. Banyak masyarakat yang melakukan kegiatan penggalian tanah.

“Kalau untuk resminya tidak. Tapi, mereka sering melakukan kegiatan di situ. Memang langsung berada di permukiman di sana, depan rumah itu yang digali. Gunung tinggi jadi mudah longsor,” tegasnya.

Terpisah, Kapolsek Tarakan Barat Iptu Bahyudin mengatakan, sudah memasang police line di lokasi tertimbunnya korban. Lokasi timbunan merupakan milik Suyoto.

“Korban mengisi mobil pikap dengan tanah. Sebenarnya tidak izin sama pemilik tanahnya. Tanahnya berupa gunung, bercampur pasir dan gambut. Pas mengambil tanahnya di bagian tengah, jadi longsor dan tertimbun,” tuturnya.

Teman korban, Nur Alam sempat menolong. Namun kakinya juga tertimbun jadi meminta pertolongan warga sekitar. Setelah warga turun tangan membantu, namun korban tidak kunjung ditemukan. Sehingga warga lainnya menghubungi Polsek Tarakan Barat dan SAR Tarakan.

Dilakukan usaha penggalian, dibantu warga sekitar, SAR Tarakan, BPBD dan personel Polsek Tarakan Barat. Diperkirakan, dari permukaan lokasi tertimbunnya korban sekitar 2 meter di bawah tanah. Namun, korban ditemukan sekira pukul 17.30 Wita dalam kondisi telungkup dan meninggal dunia.

“Kami lakukan evakuasi, kemudian korban dibawa ke rumah sakit dan lokasi sedang dipasang police line untuk dilakukan penyelidikan. Nanti kami akan panggil saksi, teman korban sampai pemilik tanahnya untuk dimintai keterangan,” tutupnya. (sas/uno)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X