TARAKAN – Rumah milik Hasnah mengalami rusak berat di bagian kamar hingga ke ruang tengah, dikarenakan tertimbun longsor yang terjadi sekira pukul 23.45 Wita, Minggu (25/9).
Rumah yang berada di Jalan Anggrek, Gang Bintang RT 14 Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat, sudah ditinggali Hasnah sejak tahun 2017 silam. Longsor terjadi dan menimbun rumah, karena hujan dengan intensitas tinggi dan disertai angin kencang hingga dini hari.
“Kejadiannya sekitar jam 01.51 Wita, pas hujan deras sama kilat guntur. Ada suara bunyi seperti baskom jatuh. Saya pikir barang di belakang rumah. Pas saya keluar dari kamar, lihat tanah sudah masuk. Lemari tergeser, saya cek ternyata kamar sudah ambruk,” ucap Hasnah, Senin (26/9).
Antara kamar dan ruang tengah hanya dibatasi triplek. Sehingga memudahkan tanah yang masuk melalui kamar mendorong dinding ke arah ruang tengah. Ia pun panik dan segera membangunkan ketiga anaknya.
Kamar yang tertimbun longsor ini, kata Hasnah, biasa ditempati ketiga anaknya yang berusia 9 tahun, 6 tahun dan 5 tahun atau keluarga yang menginap. Namun, saat kejadian suaminya sedang dinas ke Kabupaten Tana Tidung (KTT). Sehingga ketiga anaknya tidur di kamarnya.
“Kami berkumpul di kamar saya. Anak kan masih kecil semua. Jadi kami lebih sering bergabung bersama tidurnya. Biasa ada adik saya juga menginap, tapi ini kebetulan tidak menginap,” ungkapnya.
Dalam kamar, berisi tempat tidur dan lemari pakaian anak-anak kemudian buku komik. Akibat longsor tersebut, tempat tidur dan buku tertimbun. Sementara televisi yang ada di ruang tengah ikut terjatuh, terdorong dinding setelah lemarinya ambruk.
“Paling syok anak nomor dua, diam lihat tanah longsor itu sambil gemetaran. Kami mau mengungsi tempat neneknya. Tapi kondisi masih hujan deras dan guntur. Jadi, saya pun hanya bisa peluk anak saja,” tuturnya.
Di bagian belakang rumah, merupakan bukit yang sebelumnya ada pohon besar namun sudah dipotong. Kemudian di atas bukit ada rumah warga. Sebelum pembangunan rumah di atas, rumahnya masih aman. Namun, setelah rumah di atas gunung dibangun pada awal tahun 2021, tanah mulai turun. Ia sempat melapor ke Ketua RT. Sudah sempat didatangi pihak kelurahan dan akhirnya dibuatkan sering dari karung berisi pasir.
“Mungkin karena hujan terus, akibatnya seperti ini. Saya berharap ada bantuan dari pemerintah lah, apakah uang atau bahan bangunan. Asalkan pemerintah ikut membantu. Saya pun tidak bisa tinggal dulu di rumah ini, harus ada perbaikan. Waktu saya beli rumah ini pun saya sering di bagian samping, supaya rumah di bawah saya aman,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Logistik Relawan Bencana Kota Tarakan Rahmat mengakui, mendapatkan informasi terjadinya tanah longsor sekitar pukul 07.15 Wita. Kondisi di lapangan, sebagian rumah masih tertimbun longsor dan bercampur dengan barang milik pemilik rumah dan dinding roboh.
“Tanah dan barang pemilik rumah menumpuk. Ada kayu besar, masih mau kami keluarkan. Unsur yang terlibat, dari kami, BPBD, PDAM dan warga sekitar membantu. Kendala pengerjaan masalah suplai air, ditambah kayu besar di sekitar dinding warga,” singkatnya. (sas/uno)