BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan sudah mengeluarkan imbauan, agar masyarakat Tarakan yang berada di tempat tinggal rawan longsor dan di daerah gunung agar berhati-hati.
Jika hujan deras, seperti yang terjadi Minggu (25/9) dinihari agar segera mengungsi di tempat yang lebih aman. Ada beberapa titik yang menjadi perhatian dimungkinkan terjadi longsor. Seperti di daerah Kelurahan Karang Anyar dan Kampung Satu Skip.
“Mengungsi ke tempat lebih aman untuk jangka pendeknya. Karena kami sudah mendapatkan informasi dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), dalam tiga hari ke depan curah hujan cukup tinggi. Pastikan kondisi rumah dalam keadaan aman, karena masyarakat yang paling mengetahui kondisi sekitarnya,” pesan Kepala BPBD Kota Tarakan Yonsep, kemarin (26/9).
Pihaknya meminta masyarakat untuk mewaspadai banjir, yang saat ini masih menjadi permasalahan di Tarakan. Pemukiman penduduk di wilayah pesisir, terutama di daerah bersebelahan dengan sungai menjadi rawan banjir. “Sehingga tidak kaget dengan kondisi yang akan terjadi. Karena, kalau hujan ada dua hal yang paling diwaspadai, longsor dan banjir,” tegasnya.
Terlebih lagi saat terjadi hujan deras, bersamaan dengan air pasang tinggi. Paling dikhawatirkan, genangan air akibat hujan deras tidak bisa sepenuhnya ke laut dan malah semakin lama tergenang menunggu bersamaan air laut surut.
Menurutnya, sifat banjir di Tarakan genangan tetap sementara dan dimungkinkan akan berhadapan dengan pasang surut air laut.
“Memang harus berhati-hati, jika terjadi pada waktu yang bersamaan air pasang. Maka, dengan adanya hujan deras, genangan air di permukaan daratan lebih lama. Tapi, kebetulan berdasarkan pantauan kami, saat terjadi hujan (kemarin) air langsung surut. Dikhawatirkan air laut mulai pasang, hujan turun berjam-jam, itu jadi masalah. Harus diwaspadai,” imbaunya.
Terkait bantuan untuk warga yang terdampak bencana longsor, saat ini BPBD memiliki stimulan. Namun, hanya berupa bahan bangunan, salah satunya kayu. Pihaknya juga berkoordinasi dengan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) yang lain. Seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), untuk membantu yang sifatnya permanen.
Mengantisipasi terjadinya longsor susulan, pihaknya memberikan bantuan berupa terpal untuk menutupi bagian tanah yang dimungkinkan longsor. Kemudian karung diisi tanah dan disusun lagi, sebagai langkah sementara.
Tapi rata-rata kesulitannya korban itu karena perlu cepat, sedangkan pemerintah harus melalui proses. Sementara ini, harus diwaspadai dan masyarakat diminta mengungsi dulu. “Surat dan barang berharga segera diamankan. Sehingga tidak menimbulkan kerugian yang semakin besar,” harapnya.
Sementara itu, Prakirawan BMKG Tarakan Ida Bagus mengeluarkan peringatan dini cuaca di wilayah Kaltara hingga Rabu (28/9). Pada Selasa (27/9), potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat dan petir maupun angin kencang pada sore dan malam hari di wilayah Sei Manggaris, Sekatak, Tulin Onsoi, Tana Lia, Tarakan, Bunyu, Lumbis, Malinau Selatan, Malinau Selatan Hilir, Peso Hilir, Sembakung Atulai, Tanjung Palas Timur, Tanjung Palas Utara, Nunukan, Tanjung Selor dan sekitarnya.
Kemudian pada Rabu (28/9), potensi yang sama di waktu siang hingga dinihari di wilayah Pujungan, Lumbis Hulu, Sei Manggaris, Sesayap, Sungai Boh, Tulin Onsoi, Malinau, Tana Tidung, Lumbis Ogong, Tana Lia, Bunyu, Lumbis, Malinau Selatan, Malinau Selatan Hilir dan Hulu, Peso Hilir, Sembakung Atulai, Tanjung Palas Utara, Nunukan, Tanjung Selor, Krayan, Krayan Selatan, Lumbis Pansiangan, Peso dan sekitarnya.
“Bagi masyarakat yang wilayahnya masuk dalam peringatan dini, dimohon untuk waspada terhadap adanya potensi cuaca ekstrem. Seperti hujan sedang, lebat yang disertai kilat, petir dan angin kencang,” pesannya. (sas/uno)