TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara berupaya agar mampu menekan angka inflasi yang terjadi di Kota Tanjung Selor. Salah satu cara dengan mendorong masyarakat untuk memproduksi komoditi penyumbang inflasi.
Wakil Gubernur Kaltara Yansen Tipa Padan mengaku kaget dengan inflasi di Tanjung Selor yang tembus 7,4 persen. Jika melihat indikasi yang biasanya dijadikan acuan inflasi, berbanding terbalik terhadap fakta di lapangan.
“Karena kita lihat indikasinya produk masyarakat ada. Ini perlu dicari tahu. Jika dilihat di pasar, penyebabnya tidak terlihat. Harga sembako masih normal,” ungkapnya, Rabu (28/9).
Rendahnya daya beli masyarakat bisa memengaruhi inflasi. Harga bisa naik dan daya beli masyarakat dapat turun. Pemerintah daerah harus mendorong agar masyarakat bisa memproduksi sendiri komoditi penyumbang inflasi, seperti cabai. Masyarakat pun harus bisa menyediakan kebutuhan di dalam daerah.
“Saya juga berkoordinasi dengan Disperindagkop, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kaltara, serta dinas terkait lainnya. Semua produk juga memengaruhi ketersediaan pangan dan kebutuhan pokok,” jelasnya.
Penting bagi masyarakat untuk aktif berproduksi. Jika berhitung, cukup untuk menghilangkan kemiskinan yang ada di Kaltara, jika semua masyarakat aktif.
Pemprov Kaltara juga akan memberi penguatan dan dorongan. Mengingat, lahan di Kaltara cukup baik, segala sesuatu bisa ditanam dan bisa memenuhi kebutuhan. (fai/uno)