• Senin, 22 Desember 2025

Inflasi Tanjung Selor Masih 1,32 Persen

Photo Author
- Selasa, 25 Oktober 2022 | 00:27 WIB
PENGENDALIAN INFLASI: Bupati Bulungan Syarwani (kiri) mengingatkan masyarakat agar dapat menekan angka inflasi di Tanjung Selor dengan giat menanam komoditas pangan di pekarangan rumah.
PENGENDALIAN INFLASI: Bupati Bulungan Syarwani (kiri) mengingatkan masyarakat agar dapat menekan angka inflasi di Tanjung Selor dengan giat menanam komoditas pangan di pekarangan rumah.

TANJUNG SELOR - Regulasi penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, berdampak terhadap angka inflasi di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.

Sesuai data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Bulungan per September tahun ini, angka inflasi di Tanjung Selor mencapai 1,32 persen. Hal itu dibenarkan Bupati Bulungan Syarwani, bahwa angka inflasi yang masih tinggi perlu menjadi catatan dan evaluasi pemerintah daerah.

Terutama dalam hal pemenuhan komoditas pangan di daerah. Mengingat kebutuhan pangan di Bulungan masih andalkan dari wilayah luar Bulungan, seperti Berau (Kaltim) dan wilayah lainnya.

Bahkan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menginstruksikan pemerintah daerah harus bisa mengendalikan inflasi yang terjadi. “Daerah diminta untuk mengalokasikan APBD sebesar 2 persen. Untuk menekan lajunya angka inflasi,” singkat Syarwani, Senin (24/10).

Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPS Bulungan Yuda Agus Irianto mengatakan, saat ini angka inflasi di Tanjung Selor sebesar 1,32 persen pada September. Kemudian, inflasi tahun kalender (Januari-September) sebesar 7,16 persen dan inflasi tahun ke tahun  8,43 persen.

Menurut Yuda, ada beberapa faktor yang memengaruhi angka inflasi di Tanjung Selor pada September lalu. Salah satunya, harga BBM yang berimbas pada naiknya harga sejumlah komoditas sembako dan bahan pangan, seperti daging ayam dan sejenisnya. Penyesuaian harga BBM turut berdampak pada trayek angkutan transportasi, baik jalur darat, laut dan udara.

“Secara nasional, angka inflasi di Tanjung Selor pada urutan ke-22. Untuk di wilayah regional Kalimantan di urutan ke-6,” terangnya.

Dengan berada di urutan ke-6 tersebut, artinya angka inflasi di Tanjung Selor masih cukup tinggi. Setelah sebelumnya, Tanjung Selor sempat alami deflasi pada Agustus lalu. (*/mts/uno)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X