• Senin, 22 Desember 2025

Ekspor Rambah Arab Saudi

Photo Author
- Rabu, 14 Desember 2022 | 12:26 WIB
-
-

TARAKAN - Selain Jepang, potensi ekspor komoditas perikanan di Kaltara akan merambah Arab Saudi. Salah satunya menyiapkan permintaan komoditas ikan bandeng.

“Memang ada permintaan dari Arab Saudi dan terbuka luas untuk potensi ekspornya ke sana. Ini sudah berjalan,” kata Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Tarakan Umar melalui Kasi Pengawasan, Pengendalian dan Informasi Muhammad Roy Pahlevi, Selasa (13/12).

Menurutnya, permintaan komoditas perikanan oleh Pemerintah Arab Saudi untuk menyediakan konsumsi kegiatan ibadah haji. Sementara itu, 4 komoditas perikanan yakni rumput laut, udang windu, ikan bandeng dan kepiting bakau masih menjadi unggulan ekspor di Kaltara.

Namun secara nilai dan volume ekspor, komoditas perikanan Kaltara mengalami penurunan. “Penurunan ekspor ini antara 9 sampai 10 persen. Tahun 2021 nilai ekspor Rp 1,9 triliun dan tahun ini mengalami penurunan Rp 1,69 triliun,” sebutnya.

Penyebab turunnya nilai ekspor karena minimnya permintaan produk perikanan dari negara lain. Permintaan juga tergantung pada kondisi global. Meski kualitas produk perikanan sudah sesuai dengan permintaan.

“Jumlah penurunan itu masih normal. Karena tidak terlalu jauh signifikan penurunannya. Salah satunya efek pandemi Covid-19. Tiongkok, Amerika Serikat dan kondusi di Eropa juga,” tegasnya.

Sejauh ini, belum ada ekspor komoditas perikanan Kaltara yang dilakukan penolakan. Meski salah satu komoditas ikan yang akan di ekspor ke Tiongkok dilakukan tes bebas Covid-19. Selanjutnya hasil uji sampel bisa diekspor setelah mendapat hasil negatif Covid-19. Bisa diterbitkan sertifikat kesehatan atau HC.

“Pemeriksaan dan paparan Covid-19 ini di Surabaya. Sekitar seminggu lebih baru kita tahu hasilnya,” tuturnya.

Ia menegaskan, peningkatan nilai ekspor harus berbanding lurus dengan peningkatan kapasitas produksi perikanan. Sehingga hasil program kampung budidaya harus juga maksimal. Setelah kapasitas produksi naik, baru membuka potensi pasar. “Jadi harus jalan berbarengan. Jadi intinya sinergitasnya disitu,” imbuhnya. (sas/uno)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X