TARAKAN - Maraknya peredaran barang ilegal di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi tanggung jawab bagi aparat penegak hukum. Terlebih menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), tentu penyelundupan barang ilegal kemungkinan besar terjadi.
Hal ini membuat kepolisian khususnya Kanwil Bea dan Cukai Kalimantan Bagian Timur, Ditpolairud Polda Kaltara dan Lantamal XIII Tarakan melakukan operasi di perairan Kaltara. Patroli perairan ini akan dilaksanakan sepanjang akhir tahun 2022. Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Timur Kukuh Sumardono Basuki melalui Kabid Penindakan dan Penyidikan Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur Junanto Kurniawan menjelaskan, di tengah kondisi perekonomian dunia, perdagangan internasional dan mulai terkendalinya pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi seluruh aparat penegak hukum di laut.
Terlebih lagi di perairan Kaltara yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Filipina. “Ini juga menjadi pintu gerbang ALKI II (Alur Laut Kepulauan Indonesia) untuk memindahkan ibukota menuju IKN (Ibu Kota Negara) di Kaltim,” jelasnya, Kamis (15/12).
Mencermati tantangan tersebut, pihaknya mengoptimalkan pelaksanaan operasi patroli laut bersama. Fokus dari patroli kali ini kepada masuknya barang ilegal dari wilayah Malaysia ke Kaltara.
“Karena wilayah kita cukup luas, jadi tak mungkin kalau hanya dilakukan oleh satu instansi saja. Makanya harus sinergi. Baik kepolisian maupun angkatan laut,” tegasnya.
Pada patroli kali ini, terdapat beberapa alutsista yang dikerahkan seperti Kapal Bea Cukai dan KM Pelikan. Targetnya, akan menyasar patroli di perairan Kaltara dengan melakukan patroli bersama-sama.
Sementara itu, Komandan KM Pelikan Kompol Choky Margan mengakui, belum menemukan hal-hal yang menonjol dalam patroli kali ini. Pihaknya melakukan upaya pencegahan dalam patroli kali ini. Adapun personel yang saat ini pihaknya kerahkan kurang lebih 30 orang.
“Ini merupakan kerja sama dari pusat sampai dengan daerah yang berlangsung dari awal Desember sampai akhir tahun. Dari Polairud kita sudah sediakan 3 armada,” singkatnya. (sas/uno)