TANJUNG SELOR - Sejumlah komoditas berpotensi mengalami kenaikan menjelang akhir tahun 2022. Pasalnya, kenaikan terjadi lantaran meningkatnya permintaan kebutuhan bahan pokok di momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Hal itu dibenarkan Asisten II Setkab Bulungan Errin Wiranda, bahwa permintaan kebutuhan bahan pokok akan meningkat saat Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HKBN). Sesuai hukum pasar, ketika permintaan tinggi tidak dibarengi dengan ketersediaan. Maka ini akan menimbulkan kenaikan harga pada bahan pokok tersebut.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pun genjar memantau, mengecek ketersediaan dan melakukan gelar pasar murah. “Kita akan berupaya untuk menyeimbangkan harga kebutuhan bahan pokok di Kabupaten Bulungan. Tujuannya supaya komoditas di pasaran harganya tidak melambung tinggi,” ungkapnya, belum lama ini.
Pemerintah daerah, kata dia, bakal terus berupaya untuk menyeimbangkan harga kebutuhan bahan pokok. Ada banyak faktor yang menjadi penyumbang inflasi di daerah. Bukan saja pada ketersediaan sejumlah bahan kebutuhan pokok. Tetapi juga imbas penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Apalagi beberapa komoditas di Bulungan masih banyak yang didatangkan dari luar daerah. Misalnya, bawang merah, bawang putih dan telur. Jika mobilisasi terhambat, otomatis berdampak terhadap ketersediaan di pasar.
Di lain pihak, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) Bulungan Murtina memastikan akan berupaya untuk menekan angka inflasi. Dengan cara melakukan pemantauan harga dan stok di pasaran. “Perlu disikapi dengan serius, agar angka inflasi bisa ditekan,” harapnya.
Selain itu, langkah berikutnya yang akan diambil oleh pemerintah melalui Diskoperindag. Dengan melakukan kolaborasi melalui kerja sama antardaerah, diharapkan pemenuhan komoditas di Bulungan dapat tercukupi serta harganya bisa dikendalikan. (*/mts/uno)
