TANJUNG SELOR – Musyawarah Daerah (Musda) ke-II Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Utara (Kaltara) tahun 2023 di Desa Gunung Seriang, Tanjung Selor sudah terlaksana pada 27-28 Januari lalu.
Pelaksanaan musda tersebut dibuka Gubernur Kaltara Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H., M.Hum. Selain membuka musda yang dihadiri 300 utusan, dari lima kabupaten/kota se-Kaltara ini, Gubernur Zainal pun mengikuti rangkaian acara. Meliputi peresmian gedung sekretariat DAD, penancapan tiang pertama pembangunan Lamin Adat Dayak Kaltara, serta pelantikan pengurus daerah Badan Komando Laskar Masyarakat Adat Dayak Nasional (Bakormad).
Dalam musda juga dihadiri Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Dr Drs Marthin Billa, MM, Ketua Umum DAD Drs Jhony Laing Impang, M.Si, Wakil Bupati Bulungan Ingkong Ala, mantan Bupati dan Wakil Bupati pertama Kabupaten Tana Tidung.
“Saya mengapresiasi dan menyambut baik, terlaksananya kegiatan ini. Saya berharap melalui musyawarah kedua ini, dapat membentuk kepengurusan yang memberikan ide positif untuk bersama-sama diaplikasikan di organisasi dan di Kaltara,” harapnya.
Gubernur berpesan, dalam musda ini dapat berdiskusi, menyuarakan ide dan pendapat dengan cara yang baik. Sehingga tersusun program kerja yang mufakat dan dapat dilaksanakan. Gubernur pun mengingatkan, seluruh masyarakat adat Dayak mau menjaga dan melestarikan budayanya. Agar jati diri atau identitas sebagai warga Dayak tidak hilang.
Dari sudut pandang pemerintah, pentingnya menjaga warisan adat/budaya. Untuk membangun masa depan dan peradaban bangsa, demi terwujudnya tujuan nasional. Mengenai pembangunan Lamin Adat Dayak berukuran 35x60 meter, Gubernur sejalan dengan pemikiran tersebut. Pasalnya, selain pembangunan Lamin, direncanakan akan membangun museum Dayak. Karena keterbatasan lahan, maka melalui surat resmi mengajukan permohonan penambahan lahan kepada pemerintah.
“Nanti saya lihat lokasi dulu. Insya Allah saya akan berikan tambahan (lahan) ke lokasi ini,” imbuhnya.
Hasil musda II, terpilih secara aklamasi Jhony Laing Impang untuk memimpin DAD Kaltara periode 2023-2028. “Saya kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DAD, ini harapan dari teman- teman,” ujar Jhony, Sabtu (28/1) lalu.
Dikatakan Jhony, DAD ini baru terbentuk pada 2021 lalu. Ke depan, berupaya terus berbenah. Amanah yang diberikan, diakui Jhony, merupakan beban yang berat. Dirinya akan berusaha untuk pembangunan Lamin Adat, mengingat di Kaltara belum memiliki.
“Dengan masa jabatan selama lima tahun, saya tetap melanjutkan program yang ada. Sesuai yang telah sepakati, yakni pembangunan Lamin Adat dan museum. Semoga, tahun 2024 pembangunan bisa dirampungkan,” harapnya.
Menurut Jhony, adanya DAD ini menjadi wadah warga Dayak menyalurkan setiap pandangan dan pendapat. Pada kesempatan yang sama, Presiden MADN Marthin Billa memberikan amanah kepada ketua terpilih, untuk segera membentuk formatur pengurus.
“Ketua terpilih, kalau bisa bentuk formatur dengan waktu sebulan. Sehingga saat dilakukan pengukuhan sudah lengkap kepengurusannya. Agar dapat melakukan rapat kerja 5 tahun ke depan,” singkatnya. (dksip/*/ika/uno)