• Senin, 22 Desember 2025

590 Anak Sempat Tertolak Sistem PPDB

Photo Author
- Jumat, 21 Juli 2023 | 14:55 WIB
-ilustrasi
-ilustrasi

TARAKAN - Sekitar 590 anak yang usianya di bawah 7 tahun, sempat tertolak oleh sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kota Tarakan.

Meskipun sempat ada 87 pengurangan, namun masih ada sekitar 500 yang akhirnya harus ke sekolah swasta atau menunggu tahun depan. Sedangkan di tingkat SMP masih ada sekolah yang kuotanya belum terpenuhi.

Ketua PPDB Tarakan tahun 2023, Kamal mengatakan, setiap tahun proses PPDB selalu ada masalah, tetapi selalu dicarikan jalan keluarnya. Sehingga setiap tahun selalu ada evaluasi. Meskipun di 2023 ini secara garis besar berjalan dengan baik, namun ada beberapa hal yang menjadi perhatian.

“Tentu masalah yang muncul saat ini tidak begitu signifikan menurut saya. Masalah itu sudah menjadi masalah yang umum di tahun-tahun sebelumnya. Kami bicara dari tingkat SD dulu ya, jika merujuk Permendikbud. Usia wajib belajar itu 7 tahun ke atas. Alhamdulillah, kami sudah mendata dari 47 sekolah negeri, yang kita buka PPDB bersama dengan 14 SMP negeri untuk SD sudah terpenuhi, memang ada sekitar 87 kekosongan sebelumnya dari sebaran beberapa sekolah yang tidak terpenuhi,” jelasnya, Kamis (20/7).

Dari 87 kekosongan tersebut, semua telah terpenuhi dengan mendistribusikan calon siswa yang sebelumnya tertolak. Untuk jumlah pendaftar yang tertolak itu kurang lebih ada 590 anak, karena faktor usia. Solusinya, kata dia, menunggu tahun depan atau daftar di sekolah swasta. Karena dalam catatan usia terendah yang tertolak adalah 6 tahun nol bulan.

“Untuk usia tertinggi 8 tahun, namun posisi tertinggi kebanyakan di daerah pesisir atau di pinggiran kota. Solusinya, dari usia tertinggi 7 tahun ke atas, itu kurang lebih ada 15 anak yang sekarang sudah kita tempatkan di SD Negeri 05 Kampung Enam, kebetulan SD itu kekurangan. Sehingga usia tertua sudah terakomodir semua, lalu kita ambil lagi usia di bawah 7 tahun untuk menutupi kekurangan,” ungkapnya.

Usia di bawah 7 tahun tertua yang masuk ke SD negeri umur 6 tahun 11 bulan sampai dengan 6 tahun 10 bulan. Artinya, ada usia yang tergeser karena memang jumlahnya. Saat ini, Ketua PPDB sedang menunggu laporan dari sekolah-sekolah. Apakah masih ada yang tidak daftar ulang atau tidak.

“Sampai detik ini sudah kami distribusikan sejak 2 minggu lalu, setelah penutupan PPDB pada 7 Juli kita langsung rapatkan malamnya. Kami putuskan untuk menutupi kekurangan 87 (orang), utamakan pendaftaran tertolak dari usia tertinggi,” tegasnya.

Untuk tingkat SMP, secara garis besar tidak ada masalah seperti tahun-tahun sebelumnya. Artinya, semua pelaksanaan PPDB tingkat SMP berjalan dengan baik. Dari 14 sekolah tingkat SMP, hampir semua sudah terlaksana. Meskipun masih ada beberapa sekolah yang kuotanya tidak terpenuhi mungkin ada yang kurang.

“Kalau kelebihan itu sudah kami distribusikan ke sekolah yang kurang. Akhirnya semuanya bisa masuk dan tertampung di sekolah negeri. Jadi saya perhatikan di lapangan, SMP tidak ada masalah atau gejolak,” pungkasnya. (sas/uno)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X