TARAKAN - Penyebab kematian wanita berinisial NP (21) di Jalan Lumpuran RT 16 Kelurahan Kampung Satu Skip, masih diselidiki pihak kepolisian. Rencananya tim Pusat Laboratorium Forensik (Labfor) dari Surabaya akan didatangkan ke TKP, (30/8).
Tewasnya dinilai janggal, karena ada lilitan kabel di leher korban. Bahkan handphone serta dompet korban tidak ditemukan. Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar melalui Kasat Reskrim, AKP Randhya Sakthika Putra mengatakan, pihaknya akan meminta bantuan kepada tim Puslabfor dari Surabaya untuk melakukan olah TKP.
“Itu terkait dengan mencari bukti lainnya. Di mana tim kami masih belum maksimal saat bekerja di TKP. Jadi kami meminta bantuan Tim Labfor. Rencananya, tim Labfor dengan jumlah 3 orang itu akan tiba besok (hari ini, red) dan akan langsung melakukan olah TKP,” katanya, Selasa (29/8).
Menelisik hasil visum luar yang dikeluarkan oleh rumah sakit, korban diperkirakan sudah meninggal 2 hingga 3 jam sebelum ditemukan oleh rekannya. Korban terakhir kali terlihat pukul 23.00 Wita yang saat itu masih berbincang dengan tetangga kosnya. “Diperkirakan antara jam 2 hingga jam 5 pagi meninggalnya. Jenazah sudah dipulangkan ke Sukabumi kemarin,” sambung dia.
Menyoal dugaan penyebab kematian korban, perwira balok tiga itu menegaskan terdapat unsur kesengajaan dari seseorang. Polisi pun telah mengantongi beberapa identitas yang dicurigai terlibat dalam kematian korban. “Ya ada unsur kesengajaan. Tapi itu materi penyidikan,” tegasnya.
Adapun barang bukti yang saat ini telah diamankan di antaranya, kabel, pakaian korban, seprei, bantal, dan boneka. Randhya juga menuturkan handphone dan dompet korban hilang saat kejadian berlangsung.
“Kemungkinan besar masih akan ada saksi lain yang akan kami periksa. Sejauh ini perkembangan penyelidikan, kami memeriksa 9 orang saksi. Di antaranya, tetangga kos, warga sekitar, beberapa pengguna jasa booking out (bo), mantan kekasih dan teman dekat korban,” sebutnya. (sas/udi)