TANJUNG SELOR - Banjir yang melanda Kabupaten Nunukan dan Malinau hingga saat ini belum surut. Informasi terakhir yang diterima media ini, sejumlah akses lumpuh.
Wakil Gubernur Kalimantan Utara Yansen Tipa Padan mengatakan, banjir yang cukup besar itu menenggelamkan 6 kecamatan di Malinau dan 5 kecamatan di Nunukan.
“Perlu menjadi perhatian bersama. Khususnya bagi Pemerintah Pusat. Sebab skala banjir sudah naik status menjadi skala nasional,” ungkapnya, Selasa (26/9).
Sejumlah kecamatan di Malinau yang cukup sulit aksesnya. Pasalnya, area pertanian dan perkebunan hancur. Ini bisa berisiko besar terhadap kebutuhan pokok ke depan.
Ini yang perlu diperhatikan Pemerintah Pusat. Harapannya, harus dilihat sebagai salah satu yang mendasar. Kabupaten/kota dan provinsi tidak bisa sendiri menyikapi ini. sehingga Pemerintah Pusat harus turun tangan.
“Apalagi ini skala nasional. Bisa terlihat jelas setelah pemantauan yang dilakukan. Bukan hanya Malinau, banjir pun melanda di beberapa kecamatan di Nunukan,” ungkapnya.
Hampir seluruh sektor terdampak akibat banjir. Pemerintah daerah butuh bantuan pusat. Seperti akses jalan, jembatan, pertanian dan perkebunan. Seluruhnya perlu pembenahan nantinya pasca banjir. Serta bagaimana infrastruktur lainnya bisa dibenahi.
“Sampai saat ini memang masih menunggu pusat. Tapi saya kira, di pusat sudah mengetahui. Melalui informasi yang cepat beredar,” tuturnya.
Untuk pemerintah daerah sudah melakukan koordinasi dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Berkaitan segera melakukan penanganan banjir di Malinau dan beberapa wilayah lainnya di Nunukan.
“Ini banjir terbesar yang pernah saya rasakan di Malinau. Setelah banjir besar yang terjadi pada tahun 1997 silam,” pungkasnya. (fai/uno)