TARAKAN - Kebakaran lahan melanda hutan di Jalan Pantai Amal, Tarakan Timur sekitar pukul 20.15 Wita, Selasa (3/10). Dimungkinkan ada 2 hektare luas lahan yang terbakar.
“Kami diinfokan dari Polsek Tarakan Timur. Lalu, kami turunkan tim dan informasikan ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah),” ujar Polisi Hutan pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dinas Kehutanan Kaltara Edi Sulianto, Rabu (4/10).
Selama dua jam pemadaman, akhirnya api berhasil dipadamkan. Pihaknya menduga, ada kelalaian serta kesengajaan seseorang yang membuang puntung rokok. Ia meyakini, tidak ada unsur batu bara yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Kendalanya tidak ada. Sumber air cukup. Imbauan kami, tidak melakukan pembakaran dalam membuka lahan. Karena cuaca cukup kering dan sekarang ini Tarakan mendapat asap. Supaya tidak pekat asap di Tarakan,” tuturnya.
Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar menjelaskan, masih mengumpulkan informasi untuk mencari tahu penyebab kebakaran tersebut. Terlebih lagi, pihaknya akan melibatkan ahli untuk memastikan penyebab kebakaran.
“Untuk memastikan penyebabnya kita juga harus menghadirkan ahli. Apakah lalai seperti buang rokok atau dibakar sengaja,” katanya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat, untuk lebih waspada terhadap kebakaran lahan. Bahkan masyarakat harus tahu, membakar lahan ada larangannya. Apabila ada kesengajaan, maka pihaknya memastikan menindak sesuai proses hukum yang berlaku.
“Sekarang masuk musim kemarau, meski Tarakan ada beberapa kali hujan. Jadi imbau jangan melakukan dan jangan lalai,” pesannya.
Kapolsek Tarakan Timur Iptu Ridho Aldwiko mengaku, mendapat informasi kebakaran pada lahan di RT 4 dari personel Bhabinkamtibmas Polsek Tarakan Timur. Ada dua titik api dilahan seluas 2 hektare yang terbakar diketahui milik salah satu BUMN dan Muhidin.
“Pemilik lahan masih kami cek lagi. Penyebabnya, masih dilakukan penyelidikan oleh Unit Tipidter Satreskrim Polres Tarakan. Saat kebakaran pemilik tidak ada di tempat. Di situ hutan semua,” tuturnya.
Pihaknya sudah memeriksa saksi di sekitar TKP. Namun dari saksi tidak ada yang mengetahui penyebab kebakaran. Sehingga, pihaknya belum bisa memastikan adanya unsur kesengajaan membakar lahan. Ia menyebut, TKP yang sama sempat terbakar pada tahun 2022 lalu.
“Memang ada juga yang nongkrong di sekitar TKP. Tapi kami belum tahu ada kesengajaan atau tidak,” pungkasnya. (sas/uno)
